Selasa 11 Jan 2022 13:13 WIB

Melacak Kedatangan Islam di Indochina

Islam menjadi salah satu agama yang memiliki pijakan kuat di Champa.

Red: Ani Nursalikah
Melacak Kedatangan Islam di Indochina. Muslim Vietnam
Foto:

Di masa kolonial, nama Indocina tetap dipakai, hanya saja ditambahi dengan nama penjajahnya, Prancis. Nama lengkapnya adalah French Indochina atau Indocina Prancis.

Walau Buddha adalah agama dengan pemeluk terbesar di kawasan Indocina, agama Islam juga memiliki sejarah di bagian dunia yang satu ini. Kehadiran Islam di Vietnam diperkirakan sudah ada sejak abad kedelapan Masehi.

Bahkan ada sarjana yang menyebut bahwa kontak pertama sudah terjadi seabad sebelumnya. Disebutkan bahwa Islam datang ke Champa sejak pertengahan abad ketujuh, ketika kekuasaan politik Islam berada di bawah Khalifah Usman bin Affan.

Di masa selanjutnya, Islam kembali hadir, namun dengan cara berbeda. Saat itu terjadi pelarian politik akibat konflik di Tanah Arab dan para pengikut Ali yang melarikan diri mencari perlindungan ke Champa setelah mereka menyeberangi lautan ke arah timur.

Sementara itu, mengingat Cina adalah salah satu pusat perdagangan di kawasan, sejumlah pedagang Muslim yang hendak menuju ke Cina singgah di Champa dan menyebarkan agama Islam di sana. Di bekas ibu kota Champa, Tra Kieu (Sinhapura), para arkeolog menemukan keramik dengan dua karakteristik, pertama berciri Cina sementara yang lainnya berciri Islam. Dari sini disimpulkanlah bahwa sejak abad kesembilan sudah ada hubungan antara negeri-negeri Islam dengan Champa.

Champa di Vietnam bagian selatan memang tempat di mana eksistensi Islam terasa dengan jelas. Di abad kesepuluh dan kesebelas, menurut salah satu sumber dari Cina, bahkan sudah ada orang Cham Muslim yang menjadi utusan ke Cina. Nama para utusan ini diawal dengan Pu, yang oleh sementara kalangan ditafsirkan sebagai variasi lokal dari Abu, nama yang lazim di antara masyarakat Muslim.

photo
Sekelompok warga masyarakat dari etnis minoritas Muslim Uighur di Kota Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, China, memainkan alat musik tradisional, Kamis (22/4/2021), sebagai salah satu kegiatan rutin sore hari. Mereka memainkan alat musik untuk mengiringi para penari dari komunitasnya. - (Antara/M. Irfan Ilmie)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement