Rabu 12 Jan 2022 19:10 WIB

Jerman Harus Tambah Jumlah Imigran Agar tak Kekurangan Tenaga Kerja

Kekurangan tenaga kerja akan membahayakan transisi energi di Jerman

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang pekerja merakit Mercedes S-class baru. Jerman perlu meningkatkan jumlah imigran untuk mencegah kekurangan tenaga kerja. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/PHILIPP GUELLAND
Seorang pekerja merakit Mercedes S-class baru. Jerman perlu meningkatkan jumlah imigran untuk mencegah kekurangan tenaga kerja. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Perekonomian dan Perubahan Iklim Jerman Robert Habeck mengatakan Jerman perlu meningkatkan jumlah imigran untuk mencegah kekurangan tenaga kerja. Menurutnya kekurangan tenaga kerja akan membahayakan transisi energi perekonomian terbesar di Eropa itu.

"Hari ini kami membuka 300 ribu lapangan kerja dan berharap dapat terus ditingkatkan hingga satu juta lebih. Apabila kami tidak menutup kesenjangannya, kami akan memiliki masalah produktivitas," kata ketua Partai Hijau tersebut dalam sebuah konferensi pers, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga

"Tentu (artinya) mengombinasikan kualifikasi, pelatihan, dan kemungkinan yang lebih baik untuk keluarga dan pekerjaan. Namun Jerman juga meningkatkan imigrasi, dan di semua bidang, untuk insiyur, orang kreatif, perawat, kami harus mengatur ini," kata Habeck yang juga menjabat sebagai Wakil Kanselir.

Institut Ekonomi Jerman mengatakan tahun ini ada 300 ribu lebih lapangan kerja. Sebab lebih banyak orang yang pensiun dibandingkan anak muda yang masuk ke pasar tenaga kerja.

Kesenjangan diperkirakan akan jauh lebih lebar pada tahun 2029 yang sebanyak 650 ribu dengan akumulasi kekurangan tenaga kerja pada tahun 2030 sebanyak lima juta. Walaupun ada pandemi virus corona tapi pada 2021 jumlah tenaga kerja Jerman tumbuh 45 juta.

Selama berpuluh-puluh tahun angka kelahiran Jerman rendah dan imigrasi tidak merata. Menyusutnya tenaga kerja akan menjadi bom waktu demografis bagi sistem pensiun publik Jerman. Sebab jumlah karyawan yang bekerja lebih sedikit dibandingkan pensiunan yang perlu dibiayai dengan ekspektasi hidup lebih panjang.

Partai-partai berkuasa sepakat untuk menegosiasikan meningkatkan imigran. Siasatnya antara lain dengan menurunkan hambatan pekerja terampil dari luar negeri dan membuat bekerja lebih menarik seperti meningkatkan upah minimum nasional menjadi 12 euro per jam.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement