Rabu 12 Jan 2022 20:28 WIB

Fobia Jarum Suntik, Bos Game Skotlandia Meninggal Kena Covid-19

Istri mendiang bos game komputer itu menyerukan warga untuk divaksinasi Covid-19.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19. Seorang pengembang game komputer asal Skotlandia dikabarkan meninggal akibat Covid-19. Dia fobia jarum suntik hingga enggan divaksinasi.
Foto: AP/Mary Altaffer
Vaksin Covid-19. Seorang pengembang game komputer asal Skotlandia dikabarkan meninggal akibat Covid-19. Dia fobia jarum suntik hingga enggan divaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang bos game komputer, Stewart Gilray meninggal dunia setelah virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) menyerang paru-parunya. Pria berusia 51 tahun yang tinggal di Aberdeen, Skotlandia itu sudah berkecimpung di dunia game komputer selama lebih dari tiga dekade.

Stewart sempat membagikan ceritanya melalui akun Instagram miliknya saat pertama kali dirawat akibat Covid-19 pada 20 Desember 2021 lalu. Sepekan kemudian, ayah dari dua anak itu dikabarkan meninggal dunia.

Baca Juga

"Stewart memiliki ketakutan yang serius terhadap jarum suntik. Selama 25 tahun belakangan ini, ia baru satu kali melakukan tes darah," ungkap istri Stewart, Bec, dilansir The Sun, Rabu (12/1/2022).

Semasa hidupnya, Stewart sangat menghindari berobat ke dokter. apalagi kalau harus melakukan ambil darah di mana itu harus menggunakan jarum suntik. Namun, selama 25 tahun Bec mengenalnya, Stewart memang tidak pernah mengalami sakit parah.

"Dia bugar, tetapi dia benar-benar percaya dia akan selamat dari virus ini karena dia sehat. Sebelum diintubasi, dia berkata kepada saya, 'Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Saya akan baik-baik saja. Saya hanya perlu sedikit istirahat'," ungkap Bec.

Tragisnya, ternyata Stewart sudah memiliki kondisi serius. Ada jaringan parut yang tidak terdiagnosis di paru-parunya. Sementara itu, infeksi virus penyebab Covid-19 merampas kemampuannya untuk bernapas tanpa bantuan.

"Buat yang belum tahu, awal pekan lalu saya (dan seluruh keluarga) dinyatakan positif Covid-19 varian delta," ungkap Stewart dalam akun media sosialnya.

Menurut Stewart, anak-anak sebagian besar baik-baik saja. Ia mengatakan, dia dan istri paling merasakan gejalanya.

"Bec merasakan gejala yang sama," kata Stewart.

Stewart juga membagikan foto dirinya sedang memakai masker oksigen. Kondisinya memburuk dengan cepat. Meskipun ada upaya medis, ia kalah dalam perjuangannya untuk hidup.

"Saya tidak akan mengharapkan ini pada siapa pun, ini mengerikan. Stewart adalah orang yang paling dermawan dan tidak ragu membantu siapa pun. Dia mendedikasikan dirinya untuk anak-anak kami, Darcey (tiga tahun), dan Elliot (15)," ucap Bec.

"Dia mencintai hidupnya, dia mencintai apa yang kami miliki dan apa yang dia bangun dalam bisnisnya. Dia ingin pensiun dini dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama kami. Dia punya semua rencana itu hingga Covid merenggutnya. Tolong, segera vaksinasi," papar Bec.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement