Selasa 18 Jan 2022 16:29 WIB

Jadi Pendakwah Paling Banyak Digambar di Badan Truk, Gus Miftah Diganjar Penghargaan

Gus Miftah dapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, dalam Program Ngobrol Pintar (Ngopi) di MUI. Jadi Pendakwah Paling Banyak Digambar di Badan Truk, Gus Miftah Diganjar Penghargaan
Foto: Dok Istimewa
Pimpinan Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, dalam Program Ngobrol Pintar (Ngopi) di MUI. Jadi Pendakwah Paling Banyak Digambar di Badan Truk, Gus Miftah Diganjar Penghargaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah kondang asal Yogyakarta KH Miftah Maulana Habiburrahman dinilai sebagai seorang ustadz yang paling banyak digambar di badan truk. Karena itu, dai yang biasa dipanggil Gus Miftah ini diberikan penghargaan oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).

“Kami anugerahkan kepada Gus Miftah, Miftah Maulana Habiburrahman atas prestasi rekor ustaz yang paling banyak gambarnya di body truk,” ujar Ketua Umum Leprid, Paulus Pangka dikutip dari video yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Penghargaan ini diberikan Leprid dalam acara Mujahadah Dzikrul Ghofilin yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Dalam kegiatan ini juga ditampilkan beberapa video truk yang dibelakangnya terdapat gambar Gus Miftah.

Paulus Pangka menilai, banyaknya gambar di badan truk tersebut sebagai bukti kecintaan umat Islam kepada sosok Gus Miftah. “Ini saya katakan tadi bukti kecintaan daripada umat kepada beliau. Untuk itu kemai berikan penghargaan ini kepada Gus Miftah,” ucap Paulus sembari memberikan sertifikat, medali dan pialanya kepada Gus Miftah di atas panggung.

Selain diberikan penghargaan sebagai ustadz yang paling banyak gambarnya di badan truk, Gus Miftah juga mendapatkan penghargaan atas prestasinya yang berhasil melelang blangkonnya yang laku dengan harga tertinggi, yakni Rp 900 juta.

“Dianugerahkan kepada Gus Miftah, Miftah Maulana Habiburrahman atas prestasi rekor dunia lelang blangkon yang laku dengan harga tertinggi Rp 900 juta,” kata Paulus.  

Terakhir, Gus Miftah juga mendapat rekor dan penghargaan sebagai ustadz pertama di dunia yang konsisten dan kontinyu melakukan dakwah di lokalisasi sejak 2000. “Untuk itu dengan bangga kami serahkan kepada Gus Miftah,” jelas Paulus.

Seperti diketahui, selama ini Gus Miftah memang kerap berdakwah di tempat yang berbeda dari biasanya, seperti di lokalisasi prostitusi dan kelab malam. Saat berdakwah, dia pun sering mendapat godaan, baik untuk menikmati minuman beralkohol maupun soal perempuan. Namun, dia tetap dapat mengelola imannya. Hal inilah yang membuat orang-orang percaya dengan dirinya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,

(QS. At-Taubah ayat 120)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement