Selasa 18 Jan 2022 23:53 WIB

Satgas: Kasus Covid-19 akan Naik Jika Prokes Kendur

Ketua Satgas ingatkan masyarakat untuk tetap ketat menjalankan protokol kesehatan.

 Letjen TNI Suharyanto
Foto: istimewa
Letjen TNI Suharyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Suharyanto, meminta masyarakat tidak panik dengan kenaikan kasus Covid-19. Yang terpenting, ia mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan di masyarakat tidak boleh kendur. 

"Masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kenaikan kasus, karena sejatinya kasus naik karena perilaku masyarakat yang sudah mulai tidak disiplin prokes. Maka selalu lakukanlah prokes secara ketat," katanya, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Selain itu, Suharyanto mengimbau masyarakat tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu. "Selalu jaga kesehatan agar imun tubuh tetap tinggi," ujar Suharyanto yang juga sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini.

Suhartyanto mengungkapkan banyak faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 belakangan ini meningkat. Salah satunya, kata dia, karena Omicron yang sudah mulai ada penularan di masyarakat. 

Faktor lainnya, adalah masyarakat yang mulai banyak berkerumun, penerapan prokes yang kendur seperti tidak memakai masker dan tidak menjaga kebersihan. "Serta tidak divaksinasi lengkap untuk yang bisa divaksin, juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan kenaikan kasus," ucapnya.

Dia yakin periode kenaikan kasus Covid-19 saat ini tidak lama lagi bisa dilewati jika semua bisa menahan dan mengendalikan diri untuk tidak berkontribusi dalam penularan dan melakukannya secara kolektif. Selain itu, dia menjelaskan bahwa vaksin dosis lengkap dan booster akan menjadi pelindung yang baik karena imunitasnya akan tinggi. 

"Bila ini terjadi di banyak orang dalam suatu komunitas/daerah/wilayah nasional, maka kita bisa melewati krisis, asal juga selalu disiplin prokes," katanya.

Sementara, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin prokes serta mengurangi mobilitas. Dia juga menilai ada beberapa penyebab kasus Covid-19 saat ini meningkat.

"Peningkatan karena mobilitas di akhir tahun dan dalam 2 minggu terakhir ini," ucapnya.

Menurutnya, kemungkinan adanya gelombang ketiga masih merupakan tanda tanya, walaupun ada tren peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini. "Adanya vaksinasi booster menambah kekuatan proteksi dari masing-masing individu selain juga kekebalan bersama atau komunal," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement