REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan pengaderan ulama yang menjadi salah satu program unggulan.
"Langkah awal pengaderan ulama ini MUI laksanakan bekerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya," kata Ketua MUI Kalteng Khairil Anwar, Ahad (23/1/2022).
Dalam program pengaderan ini ada sebanyak 10 orang mahasiswa terpilih melalui seleksi dan mereka ditempatkan di Rusunawa IAIN Palangka Raya. Para mahasiswa terpilih tersebut selain menjalani kegiatan kuliah, juga mendapatkan pendidikan atau pembinaan tentang keulamaan yang diberikan oleh para ulama serta tokoh agama.
"Jadi kami harapkan usai menimba ilmu, mereka tak hanya mendapatkan gelar sarjana namun juga ilmu keulamaan," katanya dalam rapat koordinasi wilayah MUI se-Kalteng 2022.
Pengaderan ini sejalan dengan program unggulan yang dimiliki MUI pusat sehingga diharapkan nantinya dapat lahir ulama-ulama yang moderat. Khairil menjelaskan, melalui program ini diharapkan ulama-ulama ke depan tak hanya cenderung tekstualis, namun juga kontekstualis.
Ulama diharapkan tak hanya menguasai tentang agama tapi juga seperti tentang sosiologi, antropologi dan lainnya. Penjabat Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan pemerintah provinsi terus mendukung dan bersinergi bersama MUI dalam melaksanakan pembangunan daerah, termasuk menyukseskan program MUI.
Menurutnya, MUI merupakan forum yang amat mulia, karena sejak didirikan merupakan wadah para ulama, hingga cendekiawan muslim. "Dengan peran yang luas ini saya yakin MUI akan terus berkontribusi untuk pembangunan bangsa, negara, maupun daerah," ungkapnya.
Selain itu MUI juga diharapkan berpartisipasi memecahkan berbagai permasalahan yang bukan hanya dihadapi oleh umat tetapi oleh masyarakat dan bangsa Indonesia seutuhnya. "MUI sebagai khadamul ummah, maka yang sangat dinantikan oleh masyarakat adalah keteladanan dan kearifan ulama dalam merespons persoalan umat," ujarnya.