Ahad 23 Jan 2022 19:44 WIB

Satgas: Pemerintah Berupaya Keras Menekan Lonjakkan Kasus Covid-19

kebijakan penanganan Covid-19 akan terus diterapkan secara adaptif.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah berupaya keras melakukan perbaikan berkelanjutan demi menekan penularan virus di masyarakat. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah berupaya keras melakukan perbaikan berkelanjutan demi menekan penularan virus di masyarakat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah berupaya keras melakukan perbaikan berkelanjutan demi menekan penularan virus di masyarakat. Untuk ke depannya, kebijakan akan terus diterapkan secara adaptif.

"Pertama, mencegah importasi kasus Covid dari luar negeri. Kebijakannya adalah skrining mensyaratkan PPLN untuk membuktikan negatif PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan. Kemudian entry dan exit test serta karantina," kata Wiku kepada Republika, Ahad (23/1/2022).

Baca Juga

Kedua, membatasi kegiatan masyarakat sesuai dengan level PPKM tiap daerah. Levelnya pun ditentukan oleh indikator masing-masing di tiap daerah. "Bila ada perubahan dalam indikator tersebut tentu akan ada peningkatan leveling dan pembatasannya," terangnya.

Ketiga, adalah memastikan pencapaian target vaksinasi untuk semua daerah dan vaksinasi booster ke-3 bagi kelompok resiko tinggi lansia dan penderita komorbid.

Sementara Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam antisipasi penyebaran Omicron di Indonesia, mulai dari menggencarkan 3T terutama di wilayah pulau Jawa dan Bali, peningkatan rasio tracing, menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat, menggencarkan akses telemedisin, serta meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit.

"Sudah ada juga penetapan level PPKM untuk masing-masing daerah, ya. Pemerintah daerah juga ikut melakukan intervensi terkait penerapan 3M, pelaksanaan 3T dan percepatan program vaksinasi,” kata Nadia.

Pada Ahad, kasus positif Covid-19 di Indonesoa bertambah 2.925 kasus. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.286.378 kasus.

Sementara kasus pasien meninggal bertambah 14 kasus pada hari ini, dan kasus sembuh bertambah 712 kasus. Dari penambahan itu, DKI Jakarta menyumbang penambahan tertinggi sebanyak 1.739 kasus.

Sebelumnya, pada Sabtu (22/1/2022), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 3.205 kasus. Jumlah tersebut tertinggi dalam sepakan terakhir sejak 17 Januari 2022 silam.

Sementara, angka kesembuhan harian sebesar 627 orang sembuh per hari terdiri 383 transmisi lokal dan 244 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Pada kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis hingga Sabtu, tercatat 16.692 kasus.

Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia. Dimana sejak 15 Desember hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

Kementerian Kesehatan juga telah mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia pada Sabtu. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.

Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat. Diketahui ia belum menerima vaksin dan memiliki komorbid. Sementata satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang juga memiliki komorbid dan meninggal di RSPI Sulianti Saroso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement