Rabu 26 Jan 2022 11:51 WIB

Pemerintah Antisipasi Bed, Obat, dan Alat Kesehatan Jika Kasus Melonjak

Sejak omicron terdeteksi, kasus aktif naik, tetapi rasio hospitalisasi menurun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Pelajar menjalani tes usap antigen di SMP Assalaam, Jalan Sasak Gantung, Regol, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mengantisipasi kesiapan fasilitas kesehatan terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pelajar menjalani tes usap antigen di SMP Assalaam, Jalan Sasak Gantung, Regol, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mengantisipasi kesiapan fasilitas kesehatan terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mengantisipasi kesiapan fasilitas kesehatan terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Meskipun, Wiku mengakui sejak varian omicron terdeteksi dan kasus aktif mulai mengalami kenaikan, tetapi sejak 17 Januari, tren rasio hospitalisasi menurun.

Ini karena terbitnya edaran agar pasien tanpa gejala dan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga

"Walaupun begitu, pemerintah tetap waspada dan berhati-hati dengan melakukan langkah antisipasi penyediaan bed (tempat tidur)," ujar Wiku dikutip dari siaran Youtube Sekretaris Presiden, Rabu (26/1/2022).

Wiku mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan secara nasional telah dipasok sebanyak 80 ribu bed. Per tanggal 23 Januari 2022 kapasitas bed yang tersedia untuk layanan isolasi yakni sebesar 93 persen dan layanan intensif yaitu 97 persen.

Ia menambahkan, selain bed juga, pemerintah telah memasok obat-obatan serta alat kesehatan lainnya.

"Obat-obatan dan alat kesehatan ang diperlukan untuk perawatan pasien positif sebagai satu kesatuan upaya jika terjadi lonjakan permintaan rawat inap di kemudian hari," ujar Wiku.

Kendati demikian, Wiku mengatakan sebagian besar orang yang terinfeksi Omicron juga sudah kembali pulih. Hal ini kata Wiku, nampak dari persentase kesembuhan yang terlihat di RSDC Wisma Atlet maupun rumah sakit lainnya.

Di RSDC Wisma Atlet dari 745 orang yang teridentifikasi positif Omicron, 96 persen atau 717 orang sudah sembuh. Sementara 20 orang masih dalam perawatan.

"Sementara 689 atau 88 persen orang positif yang dirawat di rumah sakit sudah sembuh. Dan 88 orang lainnya masih dalam perawatan," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement