Jumat 28 Jan 2022 16:05 WIB

1.635 Siswa Sekolah di Bandung Telah Jalani Tes Acak

Total sekolah yang telah dilakukan tes antigen sebanyak 44 sekolah di Kota Bandung.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Pelajar menjalani tes usap antigen di SMP Assalaam, Jalan Sasak Gantung, Regol, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar dan tenaga pendidik di 60 sekolah berbagai jenjang. Tes usap antigen tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di sekolah selama pembelajaran tatap muka. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pelajar menjalani tes usap antigen di SMP Assalaam, Jalan Sasak Gantung, Regol, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar dan tenaga pendidik di 60 sekolah berbagai jenjang. Tes usap antigen tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di sekolah selama pembelajaran tatap muka. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.635 orang siswa sekolah berbagai jenjang di Kota Bandung telah menjalani rapid tes antigen secara acak yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Tercatat hingga Rabu (26/1/2022) kemarin jumlah siswa yang positif Covid-19 sebanyak tiga orang.

"Alhamdulillah hasil tes kemarin (27/1/2022) tidak ada penambahan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Total siswa yang telah dites sebanyak 1.635," ujar Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Kota Bandung Risman Al Isnaeni, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan total sekolah yang telah dilakukan tes antigen sebanyak 44 sekolah dari target yang ditetapkan sebanyak 60 sekolah. Pelaksanaan rapid tes antigen dilaksanakan sejak 24 Januari hingga 28 Januari 2022.

Ia mengatakan dua sekolah yang didapati siswa terpapar Covid-19 berada di bawah Disdik Kota Bandung dan Kementerian Agama. "Dari dua sekolah satu berada kewenangan di dinas pendidikan, satu di kemenag," katanya.

Ia melanjutkan sekolah yang berada di bawah Disdik Kota Bandung harus menghentikan sementara kegiatan PTM selama 15 hari ke depan. Sedangkan satu sekolah lain yang berada di bawah Kemenag dihentikan sementara PTM untuk satu rombel selama 15 hari.

Dua orang siswa yang positif Covid-19 dari 33 orang dites antigen berada di angka 5 persen lebih dan harus dihentikan sementara kegiatan sekolah tersebut. "Yang di dinas pendidikan ada salah satu sekolah ini dihentikan sementara sampai 15 hari dan satu lagi dihentikan rombel yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama 15 hari," katanya. 

Ia mengatakan mereka yang positif Covid-19 harus menjalani isolasi manfiri dan penelusuran dilakukan terhadap kontak erat oleh puskesmas. Sementara itu kegiatan pada sekolah yang dihentikan sementara PTM termasuk untuk satu rombel dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement