Sabtu 29 Jan 2022 04:45 WIB

Peneliti China Ungkap Potensi Mematikan Virus NeoCov

NeoCoV dinilai memiliki kemiripan dengan virus corona jenis baru.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Mutasi virus (ilustrasi)
Foto:

Sebelumnya, pandemi Covid-19 yang melanda dunia bermula dari Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Belum ada bukti pasti bagaimana virus wabah yang menyebabkannya muncul.  Saat ini, ada dua versi tentang masalah ini. Pertama menunjukkan bahwa Covid-19 ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui hewan perantara. Sementara, kedua mengaitkan wabah dengan dugaan adanya kebocoran virus dari laboratorium.

Pada 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan lengkap tentang asal SARS-CoV-2, yang menyatakan bahwa teori kebocoran laboratorium tidak mungkin terjadi. Pada 29 Oktober 2021, intelijen Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang tidak diklasifikasikan tentang penyelidikannya tentang asal-usul virus corona baru, yang menemukan bahwa virus tersebut belum dikembangkan sebagai senjata biologis.

Badan-badan intelijen top Amerika disebut tetap terbagi dalam hal menyikapi asal usul virus. Laporan itu juga menuduh Pemerintah China telah menghalangi penyelidikan global dan menolak berbagi informasi.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri China mengecam tindakan yang disebut ringkasan penilaian yang tidak diklasifikasikan tentang asal-usul Covid-19, sebagai sesuatu yang politis dan salah, tanpa dasar atau kredibilitas ilmiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement