Jumat 28 Jan 2022 20:39 WIB

Jokowi Minta Pasien Positif Covid-19 tanpa Gejala Lakukan Isoman

Tak semua kasus Covid-19 varian Omicron membutuhkan layanan kesehatan langsung

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo meminta pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri (isoman).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo meminta pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri (isoman).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan dan mengurangi kegiatan yang tak mendesak seiring kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, terutama varian Omicron. Ia meminta pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri (isoman).

Jokowi menjelaskan, penanganan terhadap pasien dengan varian Omicron berbeda dari varian lainnya. Tak semua kasus Covid-19 varian Omicron membutuhkan layanan kesehatan langsung karena gejalanya tidak membahayakan.

Baca Juga

"Yang paling penting meminimalkan kontak ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," kata Jokowi dalam keterangan pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (28/1/2022).

Ia mengatakan, jika masyarakat mendapatkan hasil positif dari tes PCR namun tak mengalami gejala, maka dapat melakukan isolasi mandiri di rumah selama lima hari. Sedangkan jika mengalami gejala batuk dan pilek atau gejala demam, dapat memanfaatkan layanan telemedicine atau mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan terdekat. Menurut dia, langkah ini dapat membantu mengurangi beban fasilitas kesehatan seiring dengan peningkatan jumlah kasus positif saat ini.

"Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif," ujarnya.

Presiden pun meminta seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tak panik menghadapi kenaikan kasus Covid-19. Ia juga meminta agar masyarakat menjaga kesehatan diri sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas.

Saat ini, kata dia, pemerintah telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan guna menghadapi lonjakan kasus Covid-19, terutama varian Omicron. Persiapan fasilitas kesehatan ini disesuaikan dengan karakteristik dari varian Omicron yang berbeda dari varian Covid-19 lainnya, salah satunya yakni melalui layanan telemedicine atau aplikasi layanan kesehatan.

"Belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya," kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement