Senin 31 Jan 2022 13:15 WIB

Setelah Ancaman Delete Spotify, Podcast yang Bahas Covid-19 akan Dikasih Label Peringatan

Spotify diprotes karena biarkan podcast Joe Rogan soal misinformasi Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi legendaris Neil Young (kiri) tak sudi berada di platform streaming yang sama dengan podcaster Joe Rogan yang dituduhnya telah menyebarkan misinformasi Covid-19.
Foto: AP
Penyanyi legendaris Neil Young (kiri) tak sudi berada di platform streaming yang sama dengan podcaster Joe Rogan yang dituduhnya telah menyebarkan misinformasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ancaman #DeleteSpotify mengemuka pada pekan lalu, raksasa streaming asal Swedia itu mengumumkan bahwa mereka akan menambahkan label peringatan ke setiap podcast (siniar) yang membahas Covid-19. Ancaman tersebut merupakan sambutan dari pengguna yang turut mendukung protes dan kritik yang salah satunya dilancarkan musisi lawas Neil Young.

Young merupakan tokoh terdepan yang menyatakan sikap kerasnya terhadap Spotify. Sesuai permintaannya, pada Rabu pekan lalu, musik pelantun "Heart of Gold" itu dihapus dari daftar putar.

Baca Juga

Young memilih tak berada di platform tersebut setelah Spotify memilih untuk mempertahankan "anak emasnya", Joe Rogan. Podcaster terkenal itu sudah beberapa kali menyiarkan obrolan menyesatkan tentang Covid-19 di The Joe Rogan Experience, siniar yang disimak sekitar 11 juta pendengar per episode.

"Di Spotify ada banyak pandangan yang bertentangan dengan pandangan saya pribadi. Walaupu tidak akan mengambil posisi sebagai penyensor konten, namun kami akan memastikan bahwa ada aturan dan konsekuensi bagi mereka yang melanggarnya," kata CEO Spotify Daniel Ek, seperti dilansir AP, Senin (31/1/2022).

Peringatan tersebut nantinya akan mengarahkan para pendengar pada layanan informasi tentang Covid-19. Di sana akan tersedia sumber data dan fakta menurut para ilmuwan, otoritas berwenang, dan sebagainya.

"Ini menjadi upaya baru untuk memerangi informasi hoaks soal Covid-19. Ini akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang,” kata Ek.

Pangeran Harry dan istrinya Meghan, yang telah menandatangani kontrak tahunan dengan Spotify juga, telah mendesak platform untuk mengendalikan informasi yang salah tentang pandemi. Keduanya sebelumnya sepakat untuk memproduksi dan menyelenggarakan podcast untuk Spotify di bawah perusahaan produksi Archewell Audio.

"April lalu, salah satu pendiri kami mulai mengungkapkan keprihatinan kepada mitra kami di Spotify tentang konsekuensi dari kesalahan informasi Covid-19 di platformnya. Kami terus menyampaikan keprihatinan kepada Spotify untuk memastikan perubahan pada platformnya. Kami berharap Spotify dapat berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan kami bersama seperti sekarang ini,” kata juru bicara Archewell dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement