Selasa 01 Feb 2022 05:20 WIB

Luhut: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali Meningkat

Peningkatan kasus kematian ini dikontribusikan oleh kasus di DKI Jakarta.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali menyampaikan, kasus kematian harian Covid-19 di Jawa dan Bali tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan kasus kematian ini dikontribusikan oleh kasus di DKI Jakarta.

Sementara, kasus kematian di provinsi di luar Jawa-Bali tercatat masih cukup rendah. “Kasus kematian harian di Jawa-Bali juga meningkat yang didorong oleh Provinsi DKI Jakarta,” kata Luhut saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Selasa (1/2/2022).

Baca Juga

Dari data yang ditemukan, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang, sebanyak 59 persen di antaranya memiliki komorbid, 30 persen merupakan lansia, dan 63 persen belum melakukan vaksinasi dosis lengkap. Karena itu, Luhut meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi penularan kasus ini.

“Sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid atau lansia yang juga belum divaksin lengkap. Jadi anda yang belum divaksin lengkap itu mempunyai peluang juga untuk dapat mengalami hal yang sangat tidak baik,” ujarnya.

Sedangkan pada kasus konfirmasi positif di Jawa-Bali yang terus mengalami peningkatan tercatat didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta. Namun, peningkatan kasus cukup signifikan juga terdeteksi di provinsi lainnya di Jawa-Bali dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement