Rabu 02 Feb 2022 14:10 WIB

Kembangkan Ekonomi Hijau, Boy Thohir Jadi Businessman Of The Year

Kontribusi pelaku usaha mewujudkan transisi ke ekonomi hijau sangat krusial.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
President Director PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (Boy Thohir). Boy Thohir mendapat penghargaan Businessman of The Year dari Forbes.
Foto: Dok. Pribadi
President Director PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (Boy Thohir). Boy Thohir mendapat penghargaan Businessman of The Year dari Forbes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk terus berkomitmen untuk membantu pemerintah mengembangkan ekonomi hijau yang kini tengah menjadi tren global untuk mengantisipasi perubahan iklim, yaitu melalui penyediaan energi ramah lingkungan maupun pengembangan kawasan industri hijau.

Selama ini perusahaan yang dikomandoi oleh Garibaldi Thohir atau Boy Thohir itu konsisten melakukan transisi menuju ekonomi hijau dengan melakukan transformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang.

Baca Juga

Atas konsistensi tersebut maka setelah sebelumnya meraih Businessperson of The Year 2021 dari Fortune, untuk kedua kalinya Boy Thohir mendapat penghargaan yang sama yakni Businessman of The Year dari Forbes. Hal ini pun akan menjadi pendorong aksi perusahaan untuk terus mengembangkan ekonomi hijau.

Boy mengatakan, kesadaran dunia internasional terhadap ekonomi hijau makin tinggi, dan permintaan atas produk hijau juga makin meningkat, baik di pasar nasional maupun global.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global," kata Boy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/2).

Menurutnya, kontribusi pelaku usaha untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan transisi yang mengarah ke ekonomi hijau sangat krusial. Pasalnya, hampir setiap lini ekonomi melibatkan pelaku usaha.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan kalangan pengusaha menjadi satu-satunya pihak yang mampu membantu pemerintah untuk mengembangkan ekonomi hijau. Terlebih pada saat ini investasi pada ekonomi hijau masih cukup mahal sehingga pemangku kebijakan perlu menyiapkan instrumen regulasi dalam rangka menarik minat dunia bisnis lebih besar.

"Peran dunia usaha sangat besar. Bagaimana supaya swasta bersedia terlibat lebih jauh dalam ekonomi hijau? Tentu pemerintah harus mendorongnya dengan berbagai upaya," kata dia saat dihubungi.

Ekonomi hijau yang dimaksud mencakup energi dan industri yang lebih ramah lingkungan, yang juga sejalan dengan tren global. Misi ini belakangan banyak didorong komunitas dunia dengan tujuan memperbaiki kondisi iklim.

Nailul menambahkan, kunci dari maksimalisasi peran swasta dalam pengembangan ekonomi hijau ada pada strategi insentif yang diberikan oleh pemerintah.

Menurutnya, sepanjang insentif yang diberikan mampu menekan ongkos yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk terlibat, maka minat di pengembangan industri dan energi hijau akan tinggi.

"Bagi negara yang sudah siap, investasi yang masuk pasti investasi bersih. Karena bagi swasta apabila ada faktor yang mereka anggap menguntungkan maka akan beralih," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement