REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih merasa khawatir melihat melonjaknya kasus harian Covid-19 yang bertambah lebih dari 27 ribu per Kamis (3/2/2022). PB IDI meminta peningkatan kasus Covid-19 hari ini menjadi alarm untuk menginjak rem.
"Iya, kasus aktif terus bertambah cepat, positivity rate tinggi, keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit (RS) tinggi. Ini alarm untuk menginjak rem," ujar Daeng saat dihubungi Republika.co.id.
Tindakan menginjak rem yang Daeng maksud yakni menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jadi level 4 atau bahkan status naik jadi darurat. Selain itu, PB IDI juga meminta pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dihentikan sementara. PB IDI meminta usulan ini segera dipertimbangkan pemerimtah.
"Jika tidak ada tindakan injak rem, dikhawatirkan kasus terus bertambah dan RS jadi kelebihan kapasitas (overload)," katanya.
Jika RS penuh, Daeng khawatir yang sakit tak terlayani secara baik, misalnya kesulitan mendapatkan tempat perawatan.
Sebelumnya, pemerintah melaporkan tambahan kasus harian Covid-19 pada hari ini sebanyak 27.197 kasus. Provinsi DKI Jakarta melaporkan tambahan tertinggi dengan 10 ribu kasus dalam 24 jam terakhir. Data mengenai kasus Corona ini dipublikasikan Humas BNPB.
Dengan penambahan ini, total akumulasi kasus Corona di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 4.414.483 kasus. Kasus ini meningkat signifikan karena sehari sebelumnya atau Rabu (2/2/2022) tercatat tambahan 17.895 kasus baru Covid-19. Kemudian dua hari yang lalu, tambahan kasus harian Covid-19 per Selasa (1/2/2022) sebanyak 16.021.