Ahad 06 Feb 2022 11:28 WIB

6 Penyebab Kerusakan Alam Menurut Perspektif Alquran

Alquran menyebutkan kerusakan alam diakibatkan ulah manusia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi alam. Alquran menyebutkan kerusakan alam diakibatkan ulah manusia
Foto:

Lebih lanjut Kiai Muchlis mengatakan dalam perspektif Alquran ada beberapa hal yang membuat terjadinya kerusakan bumi. Pertama, adalah mengubah ciptaan Allah SWT, maksudnya segala sesuatu yang telah ditetapkan fitrahnya diubah. 

Semisal air yang fitrahnya adalah alat bersuci sehingga harus bersih dan suci namun tidak dapat digunakan karena tercemar oleh limbah Industri. Akibatnya menyebabkan kerusakan pada habitat alam. 

Kedua, adalah perilaku zalim manusia dengan lingkungan dengan mengeksploitasi alam semaunya tanpa melakukan perbaikan.  

Ketiga, yaitu menyombongkan diri. Menurut Kiai Muchlis, manusia modern kerap berlaku semena-mena, sombong akan kemajuan teknologinya  dan mengeksploitasi alam hingga menyebabkan kerusakan. 

Keempat, manusia modern kerap memperturuti hawa nafsu, menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya untuk menguasai alam dan menjarah sumber dayanya. 

Kelima, menyimpang dari keseimbangan alam. Padahal Allah SWT telah menciptakan alam raya berikut bumi dan isinya dengan keseimbangan. 

Berbagai kenikmatan telah disediakan Allah SWT baik di darat, laut dan udara. Namun manusia merusak keseimbangan yang ada dengan melakukan kerusakan pada alam seperti pembakaran hutan dan sebagainya.  

Keenam, karena kufur nikmat. Menurut Kiai Muchlis kerusakan yang terjadi di bumi disebabkan kufurnya manusia terhadap nikmat yang telah Allah SWT berikan. Sehingga Allah SWt menimpakan kegelisahan, kelaparan, bencana dan lainnya.  

Menurut Kiai Muchlis semua yang ada di muka bumi adalah makhluk Allah SWT yang bertasbih dan bersujud pada-Nya. 

Maka dari itu manusia tidak boleh semena-mena terhadap makhluk Allah SWT lainnya misalnya hutan, gunung, laut, hewan dan lainnya.

Manusia juga harus mampu menjalankan perannya sebagai khalifah di muka bumi untuk menegakan keadilan, menebar kebaikan dan kemaslahatan bagi setiap makhluk Allah SWT. Selain itu, manusia juga harus memakmurkan bumi yang menjadi amanat dari Allah.  

Dia menegaskan bahwa memperlakukan alam itu harus dengan cinta, hilang cinta membuat orang semena-mena sehingga merusak. Baru langkah terakhir adalah antisipatif mengurangi dampak perubahan iklim. 

 

“Dalam Alquran dan hadits banyak yang menjelaskan tentang gerakan penghijauan, reboisasi. Kita diamanatkan menanam pohon. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga keseimbangan,” ujar Kiai Muchlis.   

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. An-Nur ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement