REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun ini memasang target konversi 1.000 unit sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi listrik untuk mendorong percepatan penerapan kendaraan listrik untuk transportasi jalan di Indonesia. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya telah mendapat dukungan dana dari Pertamina dan PLN untuk menjalankan program konversi tersebut.
"Tahun ini, kami menargetkan bisa melakukan konversi 1.000 unit. Kami sudah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan PLN untuk sisi pendanaan," kata Dadan di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Pada 2021, Kementerian ESDM berhasil melakukan konversi 100 unit sepeda motor yang tersebar di seluruh satuan kerja Kementerian ESDM wilayah Jabodetabek. Sebanyak 100 sepeda motor itu telah lulus uji emisi dan layak jalan, serta mendapatkan pelat nomor berwarna biru dari pihak kepolisian.
Program konversi tersebut memberikan manfaat berupa penghematan BBM sebanyak 1 liter per hari per unit atau total 34 kiloliter per tahun dan penurunan emisi karbon dioksida sebesar 0,72 ton per hari per unit atau total sebesar 24,4 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Selanjutnya manfaat lain adalah penambahan konsumsi listrik sebanyak 2 kWh per hari per unit atau total sebesar 72 MWh per tahun dan efek berganda dari transaksi belanja komponen converter kit di dalam negeri, sekaligus memberikan pelatihan ketrampilan baru bagi teknisi bengkel, siswa SMK, vokasi, dan bengkel UKM.
Dalam mendukung program konversi itu, Kementerian ESDM lantas bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk melibatkan pelaku usaha kecil menengah. Menurut Dadan, UKM punya dua peran dalam transformasi kendaraan listrik di Indonesia, yaitu penyedia komponen untuk konversi dan penyedia jasa melalui bengkel atau workshop.