Jumat 11 Feb 2022 07:03 WIB

Prancis dan Belgia Larang Protes Blokade Jalan

Memblokir lalu lintas dapat menyebabkan dua tahun penjara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin. ilustrasi
Foto: Frank Gunn/The Canadian Press via AP
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pihak berwenang di Prancis dan Belgia pada Kamis (10/2/2022), melarang blokade jalan. Pengumuman ini muncul usai kelompok-kelompok yang mengorganisir secara daring menentang pembatasan Covid-19 mengancam unruk melakukan tindakan yang sama oleh pengunjuk rasa di Kanada.

Departemen kepolisian Paris melarang protes dengan alasan risiko masalah ketertiban umum. Tindakan ini bertujuan memblokir ibu kota dari protes pada Jumat hingga Senin (11-14/2/2022). Polisi akan mengambil tindakan untuk melindungi jalan dan menahan pelanggar. Memblokir lalu lintas dapat menyebabkan dua tahun penjara, denda 4.500 euro, dan SIM yang ditangguhkan.

Baca Juga

Sekelompok kecil pengemudi berangkat dari Bayonne di pantai Atlantik dan Nice di French Riviera pada awal pekan. Mereka memiliki stiker di mobil bertuliskan Freedom Convoy. Keberangkatan juga dilaporkan atau direncanakan di sekitar selusin kota lain, dengan kelompok-kelompok yang menyerukan agar mereka berkumpul di Paris pada Jumat malam dan melakukan protes di sana pada Sabtu.

Mereka yang ingin ambil bagian dalam konvoi itu tampaknya mewakili berbagai alasan, dan kendaraan, dari truk hingga sepeda motor dan van kemping.

Kepala perusahaan transportasi Sylvain menyatakan konvoi akan berlangsung damai. "Idenya adalah membuat diri kita terlihat, didengar. Kami harus mengakhiri izin kesehatan ini,” katanya merujuk pada izin Covid-19 yang diperlukan Prancis untuk masuk ke restoran dan tempat umum lainnya.

Grup obrolan daring di Prancis telah meminta pengemudi untuk berkumpul di Paris mulai Jumat malam dan melanjutkan ke utara ke Brussel pada Senin. Ada seruan untuk bertindak di Belgia agar pengemudi truk berkumpul di ibu kota, yang menampung lembaga-lembaga Uni Eropa.

Pihak berwenang di Belgia melarang blokade yang mengancam pada Senin. Polisi mengatakan garis keliling yang luas di sekitar kota berpenduduk 1,1 juta jiwa itu akan dibentuk untuk mencegah kelebihan truk keluar dari pusat kota Brussel.

Walikota Brussel Philippe Close mengatakan dalam pesan Twitter bahwa para pejabat memutuskan untuk melarang protes Freedom Convoy karena penyelenggara gagal meminta izin untuk mengadakan acara tersebut. Konvoi kebebasan serupa direncanakan di Wina pada Jumat.

Protes akan mencerminkan protes pengemudi truk di Kanada yang telah memblokade penyeberangan perbatasan dan melumpuhkan pusat kota Ottawa. Konvoi Prancis tampaknya tidak memiliki penyelenggara tunggal atau seruan.

Beberapa kelompok daring termasuk orang-orang yang aktif dalam gerakan protes rompi kuning terhadap ketidakadilan ekonomi yang dirasakan.  Beberapa juga menyerukan pertemuan di tempat lain di Eropa, tetapi tidak jelas apakah tindakan yang berbeda di berbagai negara dikoordinasikan. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement