Senin 14 Feb 2022 17:45 WIB

Baru Ada 7 Provinsi yang Capai Vaksinasi Dua Dosis

Sekitar 10 juta orang belum mendapatkan vaksin kedua dalam waktu 3 bulan

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga di Senayan Park, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Pemerintah melaporkan, hingga Kamis (10/2/2022) pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai 6.391.787 orang atau 3,07 persen.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga di Senayan Park, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Pemerintah melaporkan, hingga Kamis (10/2/2022) pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis ketiga atau booster mencapai 6.391.787 orang atau 3,07 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta warga yang terlambat mendapatkan vaksinasi dosis kedua hingga enam bulan untuk mengulang vaksinnya dari awal. Menurut Budi langkah ini harus dilakukan oleh 2,5 juta masyarakat demi mendapatkan proteksi dari penyebaran Covid-19 yang kini sedang meningkat.

"Yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia. Cepat suruh ulangi lagi vaksinasinya," kata Budi dalam Konferensi Pers secara darimg, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga mengungkapkan sekitar 10 juta orang belum mendapatkan vaksin kedua dalam waktu 3 bulan dari suntik pertama. Ia pun meminta mereka agar segera melengkapi vaksin Covid-19 agar terlindungi dengan sempurna. "Tolong segera dilengkapi vaksinasinya. Jangan tunggu-tunggu lagi, jangan pilih-pilih lagi vaksinnya, langsung disuntik," tegasnya.

Budi mengatakan, masyarakat harus mendapatkan proteksi vaksin secara lengkap dua dosis. Karena , sebagian besar yang masuk ICU dan yang wafat adalah mereka yang belum vaksinasi lengkap.

Kini 60 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia disebabkan karena mereka belum mendapat vaksin. Begitu juga dengan 60 persen pasien yang dirawat di intensive care unit (ICU)."Jadi tolong bantu agar segera divaksin. Karena itu tadi, 60 persen yang wafat itu belum divaksin atau vaksinasi belum lengkap. 60 persen yang masuk ke ICU itu belum vaksinasi lengkap," ujar Budi.

"Oleh karena itu tolong didorong. Kita sekarang baru tujuh provinsi yang vaksinasinya lengkap dua dosis dan baru empat provinsi yang vaksinasi lansianya 70 persen dua dosis, yaitu Jakarta, Bali, Jogja, dan Kepri," tegasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement