Kamis 17 Feb 2022 19:23 WIB

Tujuh Desa Terendam Air Luapan Kali Bekasi

Kecamatan Tambun Utara paling banyak terdampak dan banjir paling tinggi dua meter.

Foto udara sejumlah rumah tergenang banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Banjir akibat luapan Kali Bekasi itu merendam rumah warga pada pukul 01.00 WIB dengan ketinggian 30 cm sampai dengan 90 cm.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Foto udara sejumlah rumah tergenang banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Banjir akibat luapan Kali Bekasi itu merendam rumah warga pada pukul 01.00 WIB dengan ketinggian 30 cm sampai dengan 90 cm.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Sebanyak tujuh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam air luapan Kali Bekasi dengan ketinggian bervariasi, sejak Kamis (17/2/2022) dini hari.

"Kami menerima informasi dari Pos Pantau P2C (Pertemuan Cileungsi Cikeas) di Pondok Gede Permai Kota Bekasi jam dua pagi. Interval waktu air kiriman tiba dari P2C sampai Tambun Utara biasanya satu jam paling cepat. Jadi kemungkinan terjadi banjir sekitar jam tiga pagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, Kamis.

Baca Juga

Sebanyak tujuh desa yang terendam luapan Kali Bekasi, antara lain Desa Babelan Kota dan Kebalen di Kecamatan Babelan dan Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi.

Kecamatan Tambun Utara menjadi wilayah paling banyak terdampak luapan Kali Bekasi. Di kecamatan itu setidaknya ada empat desa yang terendam, di antaranya Desa Sriamur, Karangsatria, Satriajaya, serta Satriamekar.

"Ketinggian berkisar antara 30 sentimeter sampai dua meter. Paling tinggi dua meter di Kampung Turi mengingat lokasinya yang berada tepat di tepi Kali Bekasi. Tapi itu informasi pagi tadi, ketika sedang tinggi-tingginya, sekarang relatif berangsur surut," katanya.

Dia berharap, wilayah hulu, yakni Kabupaten Bogor, yang dialiri Sungai Cileungsi dan Cikeas tidak dilanda hujan mengingat hingga siang ini banjir masih belum sepenuhnya surut.

"Sampai siang ini masih tergenang. Semoga di Bogor tidak hujan jadi banjirnya tidak naik lagi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement