REPUBLIKA.CO.ID, Paxlovid menjadi obat antivirus oral yang direkomendasikan untuk pasien Covid-19.
* Paxlovid dikembangkan oleh Pfizer.
* Hasil uji coba akhir menunjukkan paxlovid mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian sebesar 89 persen pada pasien Covid-19 yang berisiko sakit parah yang diberikan pengobatan dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala. Kemanjurannya menjadi 88 persen ketika diberikan dalam waktu lima hari sejak gejala muncul.
* Harus diminum segera setelah terpapar SARS-CoV-2 atau dalam waktu antara tiga hingga lima hari setelah timbul gejala Covid-19.
* Ditujukan untuk orang positif Covid-19 yang berisiko tinggi mengembangkan gejala parah. Penerima paxlovid harus berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimum 40 kilogram.
* Paxlovid berbentuk tablet, bisa diminum di rumah, namun hanya tersedia dengan resep dokter.
* Paxlovid terdiri dari obat antivirus nirmatrelvir dan ritonavir.
* Nirmatrelvir berfungsi untuk menghambat virus pentebab Covid-19, yakni SARS-CoV-2, berkembang biak di dalam tubuh.
* Ritonavir bekerja memperlambat pemecahan nirmatrelvir sebagai antivirus aktif untuk membantunya tetap berada di dalam tubuh dalam waktu yang lebih lama dengan kadar yang sesuai dengan tujuan terapeutik.
* Paxlovid diresepkan sebagai dua tablet nirmatrelvir dan satu tablet ritonavir yang harus dikonsumsi bersamaan sebanyak dua kali sehari selama lima hari.
* Total pemberiannya 30 tablet untuk lima hari.
* Penggunaannya tidak lebih dari lima hari berturut-turut.
* Kemungkinan efek samping paxlovid antara lain diare, tekanan darah tinggi, dan nyeri otot.
Sumber: Republika.co.id Pengolah: Reiny Dwinanda