Kamis 24 Feb 2022 15:48 WIB

Meski Kalah Kuat, Ukraina dapat Timbulkan Kerusakan pada Rusia

Tentara Ukraina lebih terlatih dan memiliki perlengkapan perang lebih banyak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia resmi menggelar invasi ke Ukraina. Jumlah pasukan dan senjata Rusia jauh di atas Ukraina. Tapi pakar militer menilai Ukraina juga bisa menimbulkan kerusakan signifikan pada Rusia.

Tentara Ukraina juga lebih terlatih dan dilengkapi senjata yang lebih banyak dan baik dibanding ketika Rusia menduduki Semenanjung Krimea tanpa perlawanan pada 2014 lalu. Tidak seperti delapan tahun yang lalu kini Ukraina bertekad untuk mempertahankan tanah airnya.

Baca Juga

Ukuran dan Jumlah Pasukan

Dilihat dari jumlah pasukan dan persenjataan jelas Rusia lebih besar. Pakar militer memperkirakan Rusia sudah menumpuk lebih dari 100 ribu pasukannya di perbatasan Ukraina. Moskow juga telah menggerakan pasukan yang berada di Belarusia, sebelah utara Ukraina yang sebelumnya latihan di negara itu.

Lembaga think-tank di London, Inggris, International Institute for Strategic Studies (IISS) memperkirakan jumlah pasukan Angkatan Darat Rusia sekitar 280 ribu orang. Sementara total pasukan angkatan bersenjata gabungan sekitar 900 ribu orang.

Perdana Menteri Ukraina mengatakan dekrit yang ditanda tangani Presiden Volodymyr Zelensky baru-baru ini akan meningkatkan kekuatan pertahanan Ukraina dengan menarik lebih banyak pasukan cadangan yang perlahan-lahan bertransisi menjadi tentara profesional. Sehingga pasukan Ukraina menjadi sekitar 361 ribu personel.

Walaupun Ukraina melipatgandakan anggaran pertahanannya dari tahun 2010 hingga 2020. Tapi anggaran pertahanan mereka pada tahun 2020 masih sepersepuluh dari anggaran Rusia.

Pakar militer mengatakan pertahanan anti-pesawat dan rudal Ukraina lemah. Sehingga rentan dengan serangan Rusia yang mengincar infrastruktur penting. Mereka mengatakan Rusia juga akan menggunakan keunggulannya dalam perang elektronik dengan melumpuhkan komunikasi antara pusat komando musuh ke unit-unit di lapangan.

Pengalaman

Pasukan Ukraina sudah memiliki pengalaman tempur di daerah Donbass, timur Ukraina. Di mana mereka berperang melawan separatis pro Rusia sejak tahun 2014. Pasukan Ukraina juga sangat termotivasi dalam membela tanah airnya.

Mereka juga memiliki pertahanan udara jarak pendek dan antitank. Termasuk rudal Javelin yang dipasok AS yang dapat memperlambat gerak pasukan Rusia.

Selain pasukan reguler, Ukraina juga memiliki unit-unit pertahanan teritorial yang merupakan pasukan sukarelawan. Mereka memiliki sekitar 900 ribu pasukan cadangan. Sebagian besar pria muda di negara itu juga pernah menjalani pelatihan militer dasar.

Sehingga ada kemungkinan Rusia akan menghadapi perlawanan tanpa kenal lelah dan menyerah. Bila Moskow memutuskan untuk merebut suatu wilayah.

Tantangan militer yang akan dihadapi Rusia tampaknya juga akan lebih berat dibandingkan perang-perang yang telah mereka lalui sebelumnya seperti perang Chechnya pada tahun 1980-an dan perang melawan Georgia pada 2008.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement