Kamis 24 Feb 2022 16:06 WIB

WHO Umumkan Tren Penurunan Kasus Covid-19, Inikah Tanda Akhir Pandemi?

Kasus Covid-19 turun tiga minggu berturut, sejumlah negara akhiri fase akut pandemi.

Seorang sopir ambulans mengangkat jempolnya usai mengangkut pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (23/2/2022). WHO mengumumkan terjadinya tren penurunan kasus Covid-19 secara global pada pekan ini.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Seorang sopir ambulans mengangkat jempolnya usai mengangkut pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (23/2/2022). WHO mengumumkan terjadinya tren penurunan kasus Covid-19 secara global pada pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rizky Jaramaya, Umar Mukhtar, Dian Fath Risalah, Dessy Suciati Saputri

Jumlah kasus baru Covid-19 di seluruh dunia turun 21 persen dalam sepekan terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, hal ini menandai penurunan kasus Covid-19 global selama minggu ketiga berturut-turut.

Baca Juga

Dalam laporan mingguan, Rabu (23/2/2022), WHO mencatat lebih dari 12 juta infeksi Covid-19 pada pekan lalu. Sementara jumlah kematian akibat Covid-19 turun 8 persen menjadi sekitar 67 ribu di seluruh dunia. Ini adalah pertama kalinya tingkat kematian mingguan turun sejak awal Januari.

Pasifik Barat adalah satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19, dengan lonjakan 29 persen. Sementara jumlah infeksi di tempat lain turun secara signifikan. 

Omicron tetap menjadi varian yang sangat dominan di seluruh dunia saat ini. Sedangkan, Delta adalah satu-satunya varian signifikan lainnya, yang masih beredar.

Kepala WHO Eropa, Hans Kluge mengatakan, kawasan Eropa sekarang memasuki babak akhir pandemi Covid-19. Sejumlah negara pun telah mengakhiri fase akut pandemi.

Pekan ini, Inggris mengumumkan akan menghapus semua pembatasan Covid-19. Sementara awal bulan ini, Swedia meninggalkan pengujian skala luas untuk Covid-19 bahkan pada orang dengan gejala.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi pekan ini juga menyampaikan, pandemi Covid-19 hampir berakhir di negara itu. Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Menteri Kesehatan Bidang Pencegahan Kesehatan Dr Abdullah Asiri.

"Arab Saudi adalah salah satu negara yang paling sedikit terkena virus," kata dia seperti dilansir Gulf News, Rabu.

Asiri menekankan, Saudi akan keluar dari pandemi dengan ekonomi dan sektor kesehatan yang kuat. Juru bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Al-Abdel Ali pada Ahad (20/2/2022), mengatakan, kurva kasus Covid-19 menunjukkan penurunan yang khas dan kasus diperkirakan terus menurun lebih lanjut. Dia mencatat, kasus kritis yang banyak terjadi adalah mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi atau tidak menyelesaikan imunisasi.

"Jumlah dosis yang diberikan di Kerajaan melebihi 60 juta, jumlah orang yang divaksinasi dengan dua dosis melebihi 24 juta, dan mereka yang menerima dosis booster lebih dari 10 juta," katanya.

In Picture: Perkembangan Kasus Covid-19 di Bandung

photo
Petugas pemikul jenazah beristirahat usai memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Rabu (23/2/2022). Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, hingga (23/2/2022), kasus terkonfirmasi total sebanyak 60.491 kasus dengan rincian 10.439 kasus aktif, 48.614 orang sembuh dan 1.438 jiwa meninggal dunia. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement