REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana diundurnya Pemilu 2024 semakin santer disuarakan oleh tokoh politik. Sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang menyerukan penundaan gelaran proses pemilu 2024, kini giliran Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan mengusulkan hal serupa.
Tokoh politik yang akrab disapa Zulhas ini mengungkapkan beberapa alasan penundaan gelaran tahapan pemilu 2024. Satu di antaranya adalah terkait Pandemi Covid-19 yang masih belum sepenuhnya pulih.
"Pandemi belum sepenuhnya pulih, diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh dan serius untuk menangani Pandemi Covid-19 ini," kata Zulhas kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).
Alasan lain, jelas dia, kondisi ekonomi negara dan dunia masih belum sepenuhnya membaik. Dimana pertumbuhan ekonomi negara saat ini rata-rata masih sebesar 3,5 persen.
"Banyak pegawai yang kehilangan pekerjaan dan usaha serta unit bisnis belum kembali secara efektif," terangnya.
Termasuk juga dengan kondisi global yang belum stabil, ditambah suasana politik internasional justru memanas. Dari semua alasan itu, menurut Zulhas, kinerja presiden Jokowi dalam menangani Pandemi dan dampak krisis global juga cukup baik, ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan kepuasan publik atas kinerja presiden selama penanganan Pandemi masih diangka yang cukup memuaskan.
Pernyataan Zulhas tersebut, sejalan dengan keinginan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Tokoh politik yang akrab disapa Cak Imin ini, mengusulkan tahapan pemilu 2024 juga diundur karena pertimbangan ekonomi. Menurut Muhaimin, dirinya telah mendengarkan masukan dari para pelaku UMKM dan analis ekonomi.
"Dari seluruh masukkan itu saya juga mengusulkan pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi saat ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi pembekuan ekonomi untuk mengganti stagnasi selama dua tahun masa pandemi,” kata Cak Imin, Rabu (23/2/2022) lalu.