Saat ini, dunia kian bergerak kian dinamis, salah satunya dalam bidang teknologi. Perkembangan ini juga memberikan dampak di banyak sektor pekerjaan, salah satunya Public Relations (PR), yang kemudian memunculkan istilah PR digital.
Fenomena ini menyebabkan banyak penyesuaian dan pembaharuan di dunia PR. Terlebih di masa pandemi, hampir semua kegiatan public relations dilakukan secara daring, guna menjangkau masyarakat luas.
Hal ini juga yang dilakukan oleh jenama Waroeng Steak & Shake, restoran yang hadir pertama kali di Yogyakarta. Sebelum mempunyai usaha sendiri, Jody Broto Suseno selaku pemilik awalnya tidak berfikir bisnisnya akan melampaui ekspektasinya.
Awalnya, ia belajar dari ayahnya yang telah lebih dahulu berkecimpung di dunia bisnis restoran steik bernama Obonk Steak. Saat ini, Waroeng Steak & Shake telah berhasil menjadi restoran Steak dengan harga terjangkau dan berkembang hingga memiliki lebih dari 90 an gerai di seluruh Indonesia, dari Medan sampai Makassar.
Usaha ini pun mengantarkan Waroeng Steak & Shake meraih Penghargaan Top Digital Public Relations Award 2022 yang diselenggarakan pada Kamis, (24/2) secara daring. Darwoto selaku Marketing Manager Waroeng Steak & Shake pun berbagi beberapa iat dalam menjalankan kampanye digital marketing yang sukses, antara lain:
1. Jalin silaturahmi
Selalu aktif melakukan silaturahmi dengan media lokal, menjalin hubungan dengan influencer, buzzer, blogger hingga mitra-mitra perusahaan. “Selain itu kami juga rutin mengadakan pengajian bersama karyawan outlet dengan masyarakat sekitar gerai sebagai bagian dari kegiatan program Spiritual Company. Baik setiap pembukaan cabang baru,” ujarnya.
Selain itu, Waroeng Steak & Shake juga kerap mengadakan acara //sharing// bisnis untuk masyarakat terutama pelaku UMKM sebagai bentuk dukungan bagi pelaku wirausaha.
2. Perkuat media sosial
Media sosial sangat berperan aktif dalam mempromosi berbagai menu-menu baru yang dihadirkan. Terlebih media sosial juga sama pentingnya untuk menyampaikan pesan, bukan mahasiswa saja yang dapat mencoba menu yang ditawarkan.
“Kami memanfaatkan media social sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pelanggan, menerima masukan, kritik saran hingga menanggapi keluhan. Selain itu kami menfaatkan juga untuk melakukan kampanye sosial dan mempersuasi publik untuk ikut berpartisipasi melakukan hal yang sama,” ungkap Darwoto.
3. Corong kriktik dan saran
Kekuatan era digital, juga membuat media sosial menjadi media yang tepat untuk mendengar respon atau masukan dari para pelanggan. Dengan senantiasa memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan pelanggan, pelaku usaha dapat menerima masukan, kritik saran hingga menanggapi keluhan. Termasuk juga, melakukan kampanye sosial dan mempersuasi publik untuk ikut berpartisipasi melakukan hal bersama-sama.