REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Roman Abramovich dilaporkan akan mempertimbangkan menjual Chelsea menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut The Daily Telegraph, dilansir dari Metro, Rabu (2/3), ada tiga pihak yang dikabarkan tertarik membeli The Blues.
Sejak Abramovich membeli Chelsea pada 2003, tim London Barat memenangkan dua kali Liga Champions, Liga Inggris dan Piala FA masing-masing lima kali.
Mereka juga memenangkan dua gelar Liga Europa dan tiga trofi Piala Liga. Namun Abramovic bersiap mengambil langkah menjual Chelsea minggu ini.
Sebelumnya ia telah menyerahkan pengurusan klub kepada wali yayasan amal Chelsea. Sikap Abramovic yang melunak terkait kepemilikan Chelsea disebabkan kekhatirannya terhadap ancaman sanksi dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Abramovich salah satu orang terkaya Rusia dan diyakini memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Selasa, anggota parlemen Partai Buruh Inggris, Chris Bryant mengeklaim Abramovic takut terkenak sanksi sehingga bersiap menjual asetnya termasuk rumahnya di Kensington.
Abramovic sebelumnya menolak tawaran lebih dari 2 miliar Poundsterling untuk Chelsea. Tetapi sikap Abramovich melunak setelah adanya ancaman sanksi.
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mencoba menenangkan situasi dengan menolak mengatakan kepemilikan Abramovich atas Chelsea suatu masalah. Ia menegaskan timnya fokus mempersiapkan diri melawan Lutin Town di Piala FA.
“Terlalu banyak bagi saya untuk menjawab. Saya tidak mengetahui detailnya dan saya tidak mengetahui keseluruhan situasinya,” kata Tuchel, dua hari setelah kekalahan adu penalti final Piala Carabao Chelsea dari Liverpool.
Tuchel enggan berkomentar mengenai situasi Abramovich. Ia juga menolak memberikan pesan panjang kepada penggemar terkait ketidakpastian kepemilikan klub.
“Kami mencoba untuk tenang di sini dan kami tenang di tengah badai dan kebisingan di sekitar kami yang tidak dapat kami kendalikan,” katanya.