Rabu 02 Mar 2022 18:02 WIB

India Didesak untuk Kecam Rusia

India belum mengkritik serangan Rusia ke Ukraina secara terbuka.

Pengungsi mencoba untuk tetap hangat setelah melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina, di perbatasan Medyka di Polandia, Selasa, 1 Maret 2022.
Foto: AP/Visar Kryeziu
Pengungsi mencoba untuk tetap hangat setelah melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina, di perbatasan Medyka di Polandia, Selasa, 1 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kelompok oposisi di India menekan pemerintah untuk mengutuk invasi Rusia di Ukraina pada Rabu (2/3/2022). Tekanan itu disampaikan sehari setelah seorang mahasiswa India tewas dalam serangan roket di kota Kharkiv.

India belum mengkritik negara pemasok senjata mereka itu secara terbuka, selain mendesak kedua pihak yang bertikai untuk menghentikan perang. Sikap India itu membuat frustrasi di antara sekutu-sekutu dekatnya, termasuk Amerika Serikat.

Baca Juga

Sementara ribuan pelajar India dilaporkan masih terjebak di Ukraina."Pemerintah India harus menghentikan tindakan keseimbangan secara verbal dan secara tegas meminta agar Rusia menghentikan segera pengeboman kota-kota penting di Ukraina," kata P. Chidambaram, anggota parlemen dari partai oposisi Kongres, di Twitter.

India abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang mengutuk invasi Rusia pekan lalu, meskipun akhir-akhir telah berubah sikap secara halus. Perdana Menteri Narendra Modi menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara saat berbicara lewat panggilan telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda

"India secara diam-diam mengambil sikap kritis dengan Presiden Rusia Putin," kata seorang sumber di kemlu India.

Rusia telah lama mendukung India secara internasional pada sejumlah isu penting, termasuk Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India, Pakistan dan China. Rusia juga menjadi pemasok utama peralatan militer India.

New Delhi selama beberapa dekade telah berupaya mengurangi ketergantungan pada senjata buatan Rusia, sambil menjaga hubungan dekatnya, untuk mencegah Rusia lebih mendekat ke rivalnya di Asia, China.

"India semakin tidak nyaman dengan posisi yang diambil Rusia, tapi sangat sulit untuk menyuarakannya secara terbuka," kata Harsh Pant, analis pertahanan dan geopolitik di Observer Research Foundation, New Delhi.

Sekitar 60 persen peralatan militer India adalah buatan Rusia dan hubungannya dengan Moskow penting untuk memelihara peralatan dan ketersediaan suku cadang, kata Pant.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement