Jumat 04 Mar 2022 07:05 WIB

Kering, Balenciaga, Hingga Burberry Gelontorkan Donasi Besar-besaran untuk Ukraina

Sejumlah jenama mewah gelontorkan donasi untuk Ukraina.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Butik Louis Vuitton, Paris, Prancis. Grup Louis Vuitton turut menggelontorkan dana bantuan untuk Ukraina.
Foto: EPA
Butik Louis Vuitton, Paris, Prancis. Grup Louis Vuitton turut menggelontorkan dana bantuan untuk Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa jenama mewah raksasa menyuarakan dukungan mereka untuk Ukraina. Mulai dari Kering, Gucci, Balenciaga, Saint Laurent, Louis Vuitton, hingga Bottega Veneta, memberikan sumbangan dengan jumlah cukup besar untuk membantu pengungsi yang meninggalkan Ukraina.

"Untuk berkontribusi dalam upaya kemanusiaan dalam membawa bantuan dan dukungan kepada pengungsi Ukraina, Kering akan memberikan sumbangan yang signifikan kepada UNHCR sebagai badan pengungsian PBB," kata perusahaan itu mengumumkan di Instagram.

Baca Juga

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KERING (@kering_official)

Kering juga berharap adanya resolusi damai dari konflik ini. Dilansir Channel News Asia, Jumat (4/3/2022), CEO Kering, Francois-Henri Pinault, mengatakan bahwa mereka juga akan memberikan sumbangan secara individu.

Gucci juga telah menyumbangkan 500 ribu dolar AS (Rp 7,1 miliar) kepada UNHCR, sementara Balenciaga telah menyumbangkan jumlah yang tidak diungkapkan kepada World Food Programme (WFP). Balenciaga juga telah menghapus semua postingan di feed-nya terkait sumbangan itu.

"Kami mendukung perdamaian dan menyumbang ke WFP untuk mendukung bantuan kemanusiaan pertama bagi pengungsi Ukraina. Kami akan membuka platform kami dalam beberapa hari ke depan untuk melaporkan dan menyampaikan informasi seputar situasi di Ukraina. Ikuti tautan di bio untuk berdonasi sekarang," tulis caption akun Balenciaga dalam satu-satunya postingan yang tersisa.

Moet Hennessy Louis Vuitton (LVMH), Dior, Louis Vuitton, Fendi, dan Tiffany and Co juga telah mengambil sikap. Pada 2 Maret, mereka membagikan pernyataan dukungan untuk para korban perang. Semuanya mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sumbangan darurat awal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement