Jumat 04 Mar 2022 22:44 WIB

BKSDA Bengkulu akan Memburu Buaya Ganas Pemangsa Warga

BKSDA ingatkan warga ada sekitar 15 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan.

Seekor buaya (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seekor buaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyatakan perang melawan buaya ganas. Mereka kan memasang kamera perangkap (trap) dekat areal Sungai Selagan, guna memantau buaya ganas yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat mengatakan, BKSDA ingin memastikan sosok buaya ganas sebagai pelaku tersebut. "Kami telah berkoordinasi dengan BKSDA, dan mereka akan memasang kamera jebak untuk mengecek buaya yang ganas dan tidak ganas di Sungai Selagan," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Yandaryat mengatakan, BKSDA memasang kamera jebak karena tidak tahu buaya yang telah memangsa Sabri (65 tahun) beberapa waktu lalu. "Kalau sekarang ini kita belum tahu buaya yang telah menyerang warga setempat hingga meninggal dunia di Sungai Selagan. Tetapi biasanya sifat buaya yang telah menyerang warga akan mengulanginya," ujarnya.

Selain itu, BKSDA akan menurunkan tim untuk melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga. Tim dari BKSDA selain melakukan observasi akan mengidentifikasi buaya tersebut.

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga di wilayah ini ada sekitar 15 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan. Yandaryat menjelaskan, sungai di wilayah ini menjadi habitat buaya dan kemungkinan selama ini mereka punya zona kekuasaan dan kebetulan masyarakat melakukan aktivitas di wilayah kekuasaannya sehingga buaya terganggu dan menjadi aktif.

Selain itu, buaya yang berada di muara dan air asin lebih ganas dari buaya di air tawar. Untuk sementara, ia menyarankanagar masyarakat menahan diri dulu.

Mereka harus melakukan aktivitas mengangkat sawit dengan cara yang aman, yakni isi perahu jangan terlalu banyak supaya tidak dimangsa buaya saat mereka berdekatan. "Selain itu, aktivitas menyelam jika tidak aman jangan dilakukan, termasuk jangan dulu anak memancing dan ibu mandi sungai sampai tim dari BKSDA turun," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement