REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan keyboardist Kerispatih sekaligus pencipta lagu Doadibadai Hollo alias Badai berharap aturan pelaksanaan konser diringankan, atau menyamai izin untuk menonton olahraga yang kini dilonggarkan. "Harusnya sama saja ya. Maksudnya konser juga harusnya diberikan kelonggaran juga untuk tampil. Seharusnya musik sudah mulai bisa balik normal sih. Karena transportasi saja sudah dicabut tes antigen atau PCR. Jaga jarak juga sudah tidak diberlakukan lagi. Boleh jalan-jalan juga asal sudah vaksin booster," katanya, Jumat (11/3/2022).
Seperti yang diketahui, di masa pandemi COVID-19 berbagai acara mulai dilaksanakan secara hybrid. Tak terkecuali dengan pertunjukan musik di Indonesia.
Akan tetapi, Badai berharap bahwa meskipun kini banyak kegiatan bisa dilakukan secara hybrid, namun dia ingin konser offline tetap ada. Sebab, menurutnya, getaran dari penonton dapat dirasakan dengan melakukan pertunjukan secara langsung dan bertemu dengan fans.
"Kalau dilaksanakan secara hybrid, ya bisa-bisa saja karena kemajuan teknologi. Artinya sekarang sudah ada metaverse, pasar NFT. Mungkin musik juga akan manggung di pasar metaverse juga," terangnya.
"Tapi gini, musik itu kan bicara getaran, bicara vibrasi. Vibrasi itu akan bisa dirasakan kalau bersentuhan langsung dengan fans. Kita bisa merasakan histeria penonton, sound yang enak, proses cek sound dan lain-lain," sambungnya.
Menurut dirinya pribadi, sebagai musisi yang pernah hidup di zaman analog Badai lebih memilih untuk tampil secara langsung dan bertemu penggemar. Oleh sebab itu dia berharap, meskipun teknologi semakin maju, namun gelaran konser offline pun harus tetap ada.
"Meskipun teknologi akan membawa kita ke arah sana, tapi saya sebagai musisi yang memang sudah pernah hidup di zaman analog, ya saya lebih suka untuk itu semua dilangsungkan dengan manual," ujar Badai.
"Mungkin bisa dikombinasi saja teknologinya seperti apa. Tapi jangan sampai menghilangkan yang on stage-nya langsung," tutupnya.