REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi menyoroti fenomena pamer harta di ruang publik.
TGB mengaku khawatir fenomena itu bisa mendorong generasi muda memiliki cara pandang yang salah. "Sudut pandang bahwa kredibilitas atau status sosial itu ditentukan dari materi," kata TGB, Senin (14/3/2022).
TGB mengatakan, pandangan bahwa kredibilitas dan status sosial ditentukan oleh materi bisa mendorong orang berusaha mendapatkan materi tanpa melalui proses yang baik.
"Sebagian dari anak muda yang ingin kaya menggunakan jalan pintas, dengan menipu orang lain," katanya.
Di samping itu, dia mengatakan, menurut ajaran agama sikap takabur dan riya bisa mendatangkan kehancuran. "Ada yang lebih esensial (dari materi), ketenangan hati, kenyamanan dalam kehidupan. Ketenangan jiwa dan batin, serta rasa kecukupan dalam setiap keadaan," katanya.
Dia menjelaskan. Islam mengajarkan kaidah tidakmelakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. "Jangan ada transaksi yang merugikan orang lain," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya proses dalam upaya pencapaian tujuan dan pentingnya pengetahuan dan pemahaman sebagai dasar dalam melakukan tindakan.
"Mengerti akan perubahan yang terjadi, tidak menerima secara pasif," katanya.
"Dengan begitu generasi muda tak akan mudah terpedaya cara-cara seperti ini," katanya merujuk pada praktik penipuan yang dilakukan oleh afiliatorplatform investasi ilegal.