REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, Bandar Udara Internasional Juanda akan kembali melayani keberangkatan dan kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri non-PMI, termasuk jamaah umroh.
Ia menyebut, pemerintah telah melakukan persiapan untuk mendukung pengoperasian kembali Bandara Juanda, mulai dari tempat karantina dan isolasi, hingga kesiapan petugas di lapangan.
“Bandara Juanda kembali beroperasi untuk keberangkatan dan kedatangan PPLN non-PMI, termasuk bagi jamaah umroh,” ujar Luhut saat konferensi pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM, dikutip pada Selasa (15/3/2022).
Beroperasinya Bandara Juanda untuk PPLN non-PMI ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Jawa Timur. Luhut juga menyampaikan kabar baik lainnya terkait evaluasi pelaksanaan tanpa karantina di Bali.
Dalam penerapan kebijakan ini selama satu pekan terakhir, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mengalami peningkatan pesat. Namun, angka positivity rate PPLN rendah, yakni di bawah satu persen.
“Namun kami masih akan melakukan evaluasi selama satu pekan ke depan, sebelum kebijakan ini dapat kita terapkan di seluruh Indonesia,” jelas Luhut.
Selain itu, Luhut juga menyebut penerapan visa on arrival mendorong peningkatan wisatawan mancanegara yang masuk.“Sejak dibukanya visa on arrival pada 7 Maret lalu, dapat diinformasikan total kedatangan PPLN dengan Visa on Arrival sebanyak 449 pax dengan total PNBP sebesar Rp 224 juta,” jelas dia.
Berdasarkan kondisi itu, pemerintah pun akan memperluas penerapan penggunaan visa on arrival dengan target negara yang memiliki potensi wisata yang besar dan juga negara-negara G20. Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan visa on arrival di beberapa bandar udara lainnya seperti Jakarta dan Surabaya.