Selasa 15 Mar 2022 20:29 WIB

Pengguna Internet Dunia Diperkirakan 4,9 Miliar Orang

Pengguna internet di Indonesia diperkirakan 204 juta orang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Jaringan internet (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Jaringan internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan perekonomian digital menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan baik secara valuasi, maupun partisipasi masyarakat. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan di tahun 2022 ini diperkirakan terdapat 4,9 miliar pengguna internet di dunia, termasuk 204 juta pengguna internet di Indonesia .

“Terdapat lalu lintas dan konsumsi data sebesar 64,2 Zettabytes di tahun 2020 dan diprediksi bertumbuh tiga kali lipat sebesar 181 Zettabytes di tahun 2025. Global Data Consumption diproyeksikan akan bertambah dengan CAGR sebesar 26,9 persen sejak tahun 2020 sampai dengan 2025,” kata Johnny dalam sambutan Kick Off Meeting Digital Economy Working Group di Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Mengutip data Kementerian Perdagangan (2021), Johnny menyatakan di Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital terus berkembang Gross Merchandise Value sebesar 70 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2021 dan diproyeksikan sebesar 315,5 miliar pada tahun 2030.

“Pertumbuhan konsumsi data yang besar dan cepat secara masif akan mendorong pembangunan pusat daya (cloud computing) dan pertumbuhan ekonomi digital dunia,” ungkapnya.

Johnny menekankan optimalisasi potensi ekonomi digital melalui pembangunan cloud computing dan ICT infrastructure mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan dan inklusif.

Pemerintah Indonesia, kata Johnny, terus melakukan penggelaran pembangunan infrastruktur hulu digital (upstream ICT infrastructure), baik jaringan tulang punggung Fiber Optic, Microwave Link, High Throughput Satellite dan Base Transceiver Station yang merata di seluruh wilayah Tanah Air.

Pemerintah Indonesia juga mendorong pembangunan infrastruktur digital hilir (downstream ICT infrastructure) dengan teknologi Cloud Computing. Hal itu dilakukan agar infrastruktur digital dapat dimanfaatkan untuk mendukung investasi.

“Baik rencana pembangunan Government Cloud (Pusat Data Nasional) dan terus mendorong pembangunan Private Cloud (Pusat Data Privat) baik oleh Perusahaan Nasional Indonesia maupun investasi asing,” kata Johnny.

Menurut Menkominfo, pembangunan upstream dan downstream ICT infrastructure tersebut merupakan jawaban langsung atas kemajuan dan pemanfaatan ruang digital yang terus tumbuh.

“Baik di sektor ekonomi, keuangan, perdagangan digital, teknologi pendidikan, teknologi kesehatan, dan pemerintahan digital,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement