Sabtu 19 Mar 2022 14:48 WIB

BP2MI-IDNA Texas Berkolaborasi dalam Penempatan dan Perlindungan PMI di Amerika Serikat

Kerja sama ini merupakan hasil kunjungan Tim BP2MI ke Amerika Serikat tahun lalu.

Petugas memeriksa dokumen perjalanan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas memeriksa dokumen perjalanan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Network of The Americas (IDNA) Texas terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di Amerika Serikat.

Dilansir dari Antara pada Sabtu (19/3/2022), kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Kepala BP2MI Benny Rhamdani dan Presiden IDNA Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sextone.

Baca Juga

"Kerja sama ini bisa menjembatani kesempatan pemanfaatan peluang kerja formal dan profesional yang terbuka serta berdaya saing tinggi untuk PMI guna masuk ke Amerika Serikat," ujar Benny Rhamdani saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut secara virtual, di Ruang Command Center BP2MI, Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Adapun penandatanganan yang dilakukan antara Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon dengan Presiden IDNA, Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sexton ini disaksikan langsung oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Houston, Andre Omer Siregar, Deputi Kawasan Asia Afrika Gatot Hermawan, dan Deputi Eropa Timur Tengah Irjen Pol. Kartiko

Benny menilai kerja sama antara BP2MI dan IDNA Texas bernilai strategis, apalagi pihaknya telah menetapkan bahwa tahun 2022 merupakan tahun penempatan bagi para pekerja migran.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan mitra kerja sama di luar negeri, baik pengguna jasa/majikan maupun penjembatan informasi potensi kerja sama guna membuka peluang kerja berdaya saing tinggi.

Benny menyampaikan, BP2MI telah menetapkan sembilan program yang sudah diadopsi sebagai kebijakan organisasi yang terukur melalui implementasi program kegiatan dalam Rencana Strategis (Renstra) BP2MI, di antaranya, kerja sama dengan IDNA Texas.

Ia menyebutkan kerja sama tersebut merupakan hasil kunjungan Tim BP2MI ke Amerika Serikat pada September 2021 sebagai alternatif strategis dalam memenangkan peluang kerja di sana.

"IDNA sebagai penjembatan hubungan yang lebih kuat antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Amerika Serikat dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi. IDNA bisa berperan dalam market intelligent (intelijen pemasaran) bersama perwakilan Indonesia guna menerobos peluang kerja formal dan profesional di Amerika Serikat," kata Benny.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement