Selasa 29 Mar 2022 06:25 WIB

Perwira Marinir Korban Kelompok Teroris Papua Berencana Menikah pada November 2022

Keluarga sangat kehilangan sosok almarhum sebagai salah satu penopang ekonomi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ucapan duka cita dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal.
Foto: Istimewa
Ucapan duka cita dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Perwira TNI AL Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yang gugur akibat serangan kelompok separatis teroris (KST) Papua, Sabtu (26/3/2022) sore WIT, berencana menikah pada November 2022. Kaharuddin, ipar almarhum mengatakan, adiknya berencana melamar pujaan hatinya bernama Jasinta Firda Pertiwi yang berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Almarhum itu rencana mau menikah itu di bulan 11 (November 2022)," kata ipar almarhum tepat di depan rumah duka saat ditemui usai pemakaman di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (28/3/2022) malam WIT.

Baca Juga

Dia menuturkian, keluarga almarhum akan melakukan lamaran usai Lebaran nanti. Pasalnya, Iqbal telah selesai melaksanakan tugas di Papua. "Bahkan rencana keluarga, setelah lebaran itu kan almarhum sudah selesai Satgas, jadi rencana setelah lebaran keluarga sudah sepakati persiapan untuk melakukan lamaran secara resmi," ujar Kaharuddin.

Dia menyebut, keluarga sangat kehilangan sosok almarhum apalagi sebagai salah satu penopang ekonomi keluarga tersebut. "Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa, selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum," ujar Kaharuddin.

Jenazah perwira Marinir Lettu M Iqbal yang gugur akibat serangan KST Papua, dimakamkan di pemakaman umum keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka. Pemakaman dilakukan secara militer yang dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksma Benny Sukandar.

Kedua orang almarhum ibu Hartini dan Bapak Maris turut menyaksikan pemakaman anak keempat mereka yang lahir pada 26 November 1994. Tak hanya itu, calon almarhum yang bernama Jasinta Firda Pertiwi juga menyaksikan pemakan orang dicintainya. Keluarga dan kerabat juga memadati lokasi pemakaman almarhum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement