Selasa 29 Mar 2022 16:31 WIB

Dua Strain Omicron Melebur Jadi Varian Baru, Inggris Deteksi Kasusnya Ada 637

Varian XE yang merupakan gabungan dari dua strain omicron ditemukan di Inggris.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Dua varian omicron, BA.1 dan BA.2, bergabung membentuk varian yang disebut XE. Kasusnya sudah lebih dari 600 di Inggris.
Foto:

Keadaan wabah

Infeksi Covid-19 telah meningkat tajam di sebagian besar Inggris, dengan Skotlandia dan Wales mencatat rekor tertinggi baru. Menurut perhitungan Kantor Statistik Nasional (ONS), sebanyak 4,26 juta orang di Inggris kemungkinan terinfeksi Covid-19 dalam sepekan hingga 19 Maret.

 

Itu tak jauh dari 4,3 juta di pekan pertama pada 2022 yang merupakan total tertinggi sejak estimasi dimulai. Sekitar satu dari 16 orang di rumah di Inggris terinfeksi virus ini.

 

Sementara di Skotlandia satu dari 11 dan Wales satu dari 16 yang merupakan rekor tertinggi negara. Irlandia Utara adalah satu-satunya negara di mana infeksi diyakini turun dengab level satu dari 17 setelah turun selama dua pekan berturut-turut.

 

Survei infeksi ONS adalah ukuran paling andal melihat prevalensi Covid-19 di Inggris. ONS melakukan tes swab ribuan rumah tangga secara acak lalu memperkirakan persentase orang Inggris yang kemungkinan terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil. 

 

Profesor Biologi Struktural di Universitas Oxford James Naismith memperingatkan angka ONS yang terbaru belum menunjukkan tanda-tanda bahwa virus telah mencapai puncaknya. Dia menyebut, gelombang ini akan 'membakar habis' hanya dengan menginfeksi semua orang yang dapat terinfeksi.

 

Para ahli prihatin dengan populasi yang lebih tua yang diundang untuk mendapatkan suntikan booster. Sebanyak 16.875 orang dirawat di rumah sakit akibat infeksi Covid-19 di Inggris pada 23 Maret 2022, naik 18 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Ini adalah pasien Covid-19 terbanyak sejak 24 Januari, namun angkanya belum mendekati level puncak gelombang pertama dan kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement