REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, wilayah pedesaan harus memiliki daya tarik untuk menghadirkan rezeki besar bagi warganya. Sehingga penduduk desa tidak kalah dengan wilayah perkotaan.
"Memang desa juga harus menarik. Istilah yang sering diucapkan orang, tinggal di desa, rezekinya rezeki kota, kemudian bisnisnya bisnis mendunia," kata Ma'ruf di acara Panen Perdana Pisang Cavendish dalam Rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).
Ma'ruf melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Rabu dan Kamis (31/3), salah satunya mengikuti prosesi panen perdana Pisang Cavendish, sebagai rangkaian program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor di Desa/Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Beragamnya jenis pisang di Indonesia, menurut Ma'ruf, merupakan kekayaan alam dan peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pangan.
Program diversifikasi pangan di Indonesia juga memiliki semboyan 'kenyang tidak harus makan nasi'. Sehingga Ma'ruf berharap, dengan program tersebut pangsa pasar pisang dalam negeri juga akan semakin potensial. Pasalnya, kata dia, pisang bisa juga bisa menggantikan nasi.
Untuk mendorong kemajuan suatu daerah termasuk wilayah pedesaan, Ma'ruf melanjutkan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menginisiasi Program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. Program tersebut diharapkan menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan para petani, termasuk petani pisang di Kabupaten Ponorogo.
Baca: Brigjen Iwan Setiawan, Pendaki Gunung Everest Jadi Danjen Kopassus
Selain itu, dengan program tersebut juga diharapkan mencegah urbanisasi atau perpindahan masyarakat desa ke perkotaan secara besar-besaran. "Jadi dia tinggal di desa, tapi rezekinya kota, dia berjualan sampai ke Singapura, Timur Tengah, Cina dan sebagainya. Saya kira pemberdayaan masyarakat desa ini menjadi suatu prioritas untuk menyejahterakan masyarakat kita," ujar Ma'ruf.