REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Walikota Kiev Vitali Klitschko mendesak politisi Eropa memutus semua hubungan komersial dengan Moskow. Ia mengatakan semua uang yang masuk ke Rusia merupakan "uang berdarah" yang menjadi bahan bakar apa yang ia sebut "genosida rakyat Ukraina".
Amerika Serikat (AS) dan Eropa berencana untuk menerapkan sanksi baru setelah Ukraina menemukan ratusan jenazah warga sipil di kota-kota sekeliling Ibukota Kiev. Termasuk kuburan massal dangkal di Bucha. Tapi Eropa tidak memutus ekspor gas dari Rusia.
Moskow membantah membunuh rakyat sipil di Bucha dan menegaskan laporan tersebut "palsu" untuk merusak nama Rusia. "Setiap euro, setiap sen yang anda terima dari Rusia atau yang anda kirim ke Rusia itu berdarah, itu uang berdarah dan darah pada uang itu adalah darah rakyat Ukraina, darah orang-orang Ukraina," kata Klitschko pada konferesi walikota di Jenewa melalui tautan video, Selasa (5/4/2022).
"Anda tidak bisa setengah hamil, sekarang perang hitam dan putih, apakah anda mendukung perdamaian dan Ukraina atau mendukung agresor, Rusia?" tambahnya dalam video untuk para politisi.
Klitschko yang menyambangi Bucha dan kota-kota lain di sekitar Kiev selama dua hari mengatakan ia melihat jenazah-jenazah rakyat sipil termasuk seorang perempuan tua. Ia mengatakan sebuah mobil putih dan bertuliskan "anak-anak" ditembak dan terdapat darah di dalamnya. Ia menambahkan pemerintah sedang menjadi jenazah para penumpang.
Rusia membantah tuduhan mengincar warga sipil dan mengatakan akan menyajikan "bukti empiris" dalam rapat Dewan Keamanan PBB. Demi membuktikan pasukannya tidak bersalah.
Klitschko yang merupakan mantan juara dunia tinju kelas berat mengatakan kehidupan di Kiev mulai membaik. Beberapa orang sudah pulang, tapi ia menggambarkan situasi di Ukraina timur "kritis."
Ia mengatakan walikota Mariupol memberitahunya sekitar 5.000 warga sipil tewas di kota. Tak ada penjelasan lebih lanjut. Klitschko mengulang kembali permintaan bantuan senjata pertahanan. Ia menegaskan Eropa memiliki kepentingannya sendiri untuk melakukan itu.
"Perang ini dapat menyentuh siapapun di negara-negara Eropa, sampai mana ambisi Rusia?" katanya.