REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah belajar banyak mengenai alam semesta seabad terakhir. Pemahaman kita tentang alam semesta telah berkembang pesat dengan ditemukannya perluasan alam semesta yang terus-menerus serta penemuan Cosmic Microwave Background (CMB) dan model kosmologi Big Bang.
Meskipun demikian, banyak dari penemuan astronomi yang paling signifikan masih dibuat di alam semesta kita sendiri, yaitu Galaksi Bimasakti. Dibandingkan dengan galaksi lain, yang dapat diselesaikan oleh para astronom dengan relatif mudah, struktur dan ukuran Bimasakti telah menjadi subjek penemuan berkelanjutan.
Temuan terbaru datang dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics (MPE). Ilmuwan telah menemukan cincin bagian dalam dari bintang kaya logam di luar Bar Galactic. Keberadaan cincin ini mengungkapkan wawasan baru tentang pembentukan bintang di wilayah galaksi ini selama sejarah awalnya.
Fakta bahwa kita berada di dalam cakram galaksi Bimasakti dekat dengan salah satu lengan spiralnya selalu membuat penentuan struktur dan ukuran galaksi ini sulit. Bintang-bintang disembunyikan oleh awan gas dan debu yang sangat besar, terutama menuju inti Bimasakti.
Hal ini membuat penentuan struktur bagian dalam Bimasakti menjadi sangat sulit. Satu pertanyaan lama tentang galaksi kita adalah apakah ia memiliki cincin bagian dalam pembentuk bintang seperti yang terlihat di galaksi cakram lain.