Kamis 07 Apr 2022 00:51 WIB

Menko PMK: Pelaksanaan Sholat Tarawih Bisa Sekaligus Vaksinasi Booster

Masyarakat yang ingin mudik diimbau untuk segera vaksinasi booster.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Astra Zeneca saat vaksinasi booster di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Vaksinasi booster di Kota Bandung telah mencapai 21 persen dan ditargetkan menyentuh angka 30 persen pada April 2022.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Astra Zeneca saat vaksinasi booster di UPT Puskesmas Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Vaksinasi booster di Kota Bandung telah mencapai 21 persen dan ditargetkan menyentuh angka 30 persen pada April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis lengkap atau booster sekurang-kurangnya dua pekan sebelum mudik Lebaran 2022. Pasalnya, imunitas tubuh tidak bisa serta merta terbentuk secara instan.

“Pada momentum kegiatan Ramadan tahun ini, terutama dalam melaksanakan ibadah Sholat Tarawih, malam, diupayakan untuk dilaksanakan sekaligus pelaksanaan vaksinasi dan booster," ujar Muhadjir usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Persiapan Menghadapi Idul Fitri 2022 di Istana Bogor Jawa Barat, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Ia mengimbau masyarakat yang sudah menyiapkan diri untuk melaksanakan mudik, untuk mendaftarkan diri berkunjung ke gerai-gerai vaksinasi yang dibuka di beberapa masjid secara bergiliran. "Terutama di wilayah yang akan menjadi tempat pemberangkatan mudik, yaitu wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah,” ujarnya.

Muhadjir memastikan, pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini betul-betul diatur secara tepat dan ketat. Sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu sehingga semua orang bisa menikmati mudiknya dengan gembira dan sampai tujuan dengan selamat.