Rabu 06 Apr 2022 18:32 WIB

Israel Bunuh 355 Warga Palestina Sepanjang 2021

Sebanyak 265 warga Palestina yang dibunuh tinggal di Jalur Gaza.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Seorang pengunjuk rasa Palestina dan seorang tentara Israel menarik bendera Palestina di tengah asap dari bom suara. Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, Israel membunuh 355 warga Palestina dan melukai 16.500 lainnya.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Seorang pengunjuk rasa Palestina dan seorang tentara Israel menarik bendera Palestina di tengah asap dari bom suara. Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, Israel membunuh 355 warga Palestina dan melukai 16.500 lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, Israel membunuh 355 warga Palestina dan melukai 16.500 lainnya. Sebanyak 265 warga yang dibunuh tinggal di Jalur Gaza.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, yang dikutip Middle East Monitor pada Rabu (6/4/2022), sebagian besar warga Palestina di Gaza terbunuh selama pertempuran 11 hari antara Hamas dan Israel pada Mei tahun lalu. Sementara 90 warga Palestina lainnya yang dibunuh Israel berasal dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Baca Juga

Dalam hal korban luka, sebagian besar di antaranya juga berasal dari Gaza. Mereka turut menjadi korban dalam pertempuran 11 hari Hamas dengan Israel. Menurut grafik yang disediakan dalam laporan Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah warga Palestina yang dibunuh Israel pada 2021 melonjak dari sepuluh jiwa pada April menjadi 303 pada Mei. Di antara mereka yang tewas, 87 adalah anak-anak, 60 wanita, dan 18 orang tua.

Di Jalur Gaza, 120 warga Palestina tewas di Kota Gaza, 75 di Gaza utara, dan 34 di daerah Khan Yunis di selatan. Sementara di Tepi Barat, kota Nablus mencatatkan jumlah tertinggi warga Palestina yang dibunuh Israel. Terdapat 30 warga di kota tersebut yang tewas di tangan Israel. Setelah Nablus, Jenin mengikuti dengan 14 kematian, Ramallah 13 kematian, Al-Bireh 11 kematian, dan Hebron serta Yerusalem dengan masing-masing 10 kematian.

Dalam laporan pun disebutkan, 50 persen dari korban luka di kalangan warga Palestina, ditembak menggunakan peluru tajam. Sebanyak 35 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit di Tepi Barat menderita luka parah. “Ini menunjukkan bahwa tentara Israel memiliki keinginan untuk membunuh,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporannya.

Awal bulan ini, Palestina menyerukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk segera memulai penyelidikan dugaan kejahatan perang yang dilakukan Israel dan para pemukim ekstremnya. Hal itu disampaikan setelah pasukan Israel menembak mati tiga pemuda Palestina di dekat kota Arraba di selatan Jenin, Tepi Barat.

“Kejahatan ini (penembakan tiga pemuda Palestina) merupakan bagian integral dari serangkaian pembunuhan harian terhadap rakyat kami dengan persetujuan eselon politik Israel, serta merupakan seruan eksplisit untuk meledakkan situasi dan mengagitasi kekerasan dan kekacauan selama bulan suci Ramadan,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada 2 April lalu, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Palestina menganggap pemerintah Israel dan perdana menteri mereka saat ini, yakni Naftali Bennett, bertanggung jawab atas kejahatan tersebut. “(Kami) menyerukan komunitas internasional untuk memberikan perlindungan kepada rakyat kami,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement