REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Uni Eropa (UE) telah mendeklarasikan sejumlah diplomat Rusia yang bekerja di Brussels sebagai persona non grata, kata kepala kebijakan luar negeri blok itu Josep Borrell pada Selasa.
"Saya memutuskan untuk mengumumkan persona non grata bagi sejumlah pejabat Misi Permanen Federasi Rusia untuk Uni Eropa (UE) karena terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan status diplomatik mereka," kata Borrell dalam pidatonya saat UE mengajukan proposal paket sanksi untuk kelima kalinya terhadap Moskow.
Dia mengatakan Uni Eropa telah "sangat jelas" dalam posisinya dan "akan terus menambah sanksi selama agresi Rusia berlanjut."
Sanksi baru adalah upaya untuk “lebih melumpuhkan mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin, menyusul kekejaman yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Bucha dan tempat-tempat lain di bawah pendudukan Rusia di Ukraina,” kata Borrell.
Dia mengatakan tindakan Rusia di Bucha dan “pengepungan brutal di Mariupol” telah menunjukkan “wajah sebenarnya dari perang ini, wajah sebenarnya dari Kremlin dan perangnya melawan Ukraina dan rakyatnya.”
Putin dan Moskow menghadapi kritik keras dari para pemimpin Barat setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan “genosida” dan “kejahatan perang” di Bucha.
Rusia telah menolak tuduhan itu yang disebutnya sebagai "serangan berita palsu," dengan alasan bahwa gambar mayat dan rekaman warga sipil yang terbunuh diperlihatkan setelah pasukan Rusia mundur dari kota.
Borrell mengatakan proposal termasuk meningkatkan "larangan ekspor tertentu, termasuk teknologi dan bahan bakar jet melarang impor barang yang memberikan pendapatan signifikan bagi anggaran negara, melarang impor beberapa bahan bakar, terutama batu bara."
“Kami juga mengusulkan langkah-langkah keuangan lebih lanjut dan melarang kapal Rusia memasuki pelabuhan UE,” tambah dia.
Daftar sanksi akan diperluas untuk memasukkan lusinan lagi "dari politik ke sektor bisnis" yang "terlibat dalam kegiatan propaganda," kata Borrell.
Lebih banyak entitas dari sektor keuangan, militer, industri, dan transportasi Rusia juga akan menjadi sasaran, “di antaranya empat bank penting Rusia yang tidak hanya akan dikeluarkan dari sistem SWIFT, tetapi juga akan dilarang berpartisipasi dalam segala jenis transaksi keuangan di UE,” ujar dia.
“Tujuan sanksi kami adalah untuk menghentikan perilaku tentara Rusia yang sembrono, tidak manusiawi dan agresif dan menjelaskan kepada para pembuat keputusan di Kremlin bahwa agresi ilegal mereka harus dibayar mahal,” kata pejabat Uni Eropa itu.