Sidoarjo - Dua warga di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo meninggal dunia, diduga setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan bersama teman-temannya.
Kakak kandung B saat ditemui mengatakan, sebelum meninggal dunia, adiknya itu mengonsumsi miras oplosan bersama sejumlah temannya pada Minggu (3/4/2022).
"Katanya itu, minum minuman keras bareng teman-temannya. Keluarnya hari Sabtu (2/4) malam. Biasanya malam itu pulang, tapi ditunggu sampai Minggu sore belum pulang. Baru pulang itu malam," tutur Kakak B, Kamis (7/4/2022).
Dia menambahkan, pada Senin adiknya mengeluh seluruh badannya capek dan langsung tidur. Namun menurutnya, tidak ada keanehan pada B, sehingga dia hanya mengira adiknya itu sakit biasa.
"Senin itu masih biasa, cuman dia sambat (mengeluh), katanya badannya capek semua setelah itu tidur. Senin siang setelah bangun, nah itu muntah-muntah terus. Dari situ langsung dibawa ke RSUD soalnya adik saya kelihatan sudah ndak kuat," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa menurut hasil laboratorium rumah sakit, adik kandungnya tersebut mengalami infeksi dan dehidrasi. Sehari setelah hasil laboratorium pertama keluar, adiknya menghembuskan nafas terakhir di RSUD pada Selasa (5/4/2022) pagi.
"Kita keluarga ndak tahu minumnya itu minum apa. Katanya itu belinya arak, tapi dicampur apa atau apa gitu, kita juga ndak tahu. Temannya adik saya, pas saya tanyaki katanya hanya bertiga," papar dia.
Sementara saat ditemui di rumahnya, Sunarsih ibu kandung BH mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu terkait apa yang diderita anaknya. Ia menjelaskan bahwa anaknya sehari-hari tidak pulang ke rumah Jabon.
"Saya ndak tau kalau dia minum-minuman keras. Karena anak saya itu posisinya sudah ngekos sendiri. Pulangnya paling cuman seminggu sekali. Saya dihubungi sama temannya anak saya itu hari Selasa, posisi pas ke RS itu kondisi anak saya sudah ndak sadar," tutur Sunarsih.
Sunarsih menambahkan, menurut hasil laboratorium yang dikeluarkan oleh pihak RSUD Sidoarjo, anaknya mengalami infeksi.
"Pokoknya, kata dokter itu infeksi, sama ginjal. Selasa saya ke rumah sakit, Rabu anak saya meninggal dunia," terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Tambak Kalisogo juga membenarkan jika terdapat warganya yang meninggal dunia akibat menenggak minuman keras.
"Ya, yang meninggal dua orang. Teman korban ndak bisa dimintai keterangan. Meninggalnya kemarin dan kemarin lusa atas nama B dan BH," pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, keluarga B dan BH senada menyebut bahwa pihak kepolisian belum mengetahui kejadian itu.