Selasa 12 Apr 2022 00:46 WIB

Kapolri Tegaskan Siap Kawal Aspirasi Mahasiswa Saat Aksi 11 April

Kapolri menilai suara aspirasi mahasiswa adalah suara akademik.

Red: Agus raharjo
Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Pada aksi tersebut BEM SI menuntut agar DPR mendengar dan menjemput aspirasi rakyat, mendesak anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemiulu 2024 atau jabatan presiden tiga periode, serta mendesak wakil rakyat agar menyampaikan kajian disertasi 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Pada aksi tersebut BEM SI menuntut agar DPR mendengar dan menjemput aspirasi rakyat, mendesak anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemiulu 2024 atau jabatan presiden tiga periode, serta mendesak wakil rakyat agar menyampaikan kajian disertasi 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo mengeklaim kesiapannya untuk mengawal aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI). "Kami siap mengawal semua aspirasi mahasiswa," kata Listyo kepada ribuan pendemo di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Dari atas mobil komando, Kapolri didampingi tiga pimpinan DPR, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Racmat Gobel dan Lodewijk F Paulus. Kapolri menegaskan selama ini pihaknya mendukung adanya kebebasan berdemokrasi dan berekspresi. "Saya yakinkan aspirasi adik-adik mahasiswa tersampaikan," katanya menegaskan.

Baca Juga

Kapolri juga menitip kepada seluruh personel kepolisian untuk menjaga dan mengawal para mahasiswa, jangan sampai aksi itu ada yang menunggangi. "Suara aspirasi mahasiswa adalah suara akademik," ujarnya.

Sementara itu perwakilan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia berharap agar aksi mahasiswa tidak mendapatkan kriminalisasi. "Kami membawa tuntutan dan hasil kajian dan berharap diteruskan kepada presiden," kata perwakilan mahasiswa.