REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog telah menguraikan rahasia desain yang mendasari pembuatan celana tertua di dunia dengan bantuan seorang penenun ahli. Celana wol berusia 3.000 tahun itu milik seorang pria yang dimakamkan di China Barat antara 1000 dan 1200 SM.
Penenun kuno memadukan empat teknik terpisah untuk menghasilkan pakaian yang dirancang khusus untuk pertarungan menunggang kuda. Desain itu menampilkan fleksibilitas di tempat tertentu dan kokoh di tempat lain.
Sisi lembut dari ilmu material
Celana adalah terobosan teknologi. Penutup kaki untuk penggembala dan prajurit berkuda harus cukup fleksibel untuk memungkinkan pemakainya mengayunkan kaki melintasi kuda tanpa merobek kain atau merasa dibatasi.
Pada saat yang sama, mereka membutuhkan penguatan tambahan di daerah-daerah penting seperti lutut. Tapi, bagaimana orang zaman dulu membuat celana dengan kriteria begini?
Pembuat celana tertua di dunia yang diproduksi di China sekitar 3.000 tahun yang lalu, menggunakan berbagai proses menenun untuk menghasilkan kain dengan kualitas berbeda di lokasi tertentu meskipun menenun seluruh pakaian dari serat wol pintal yang sama.
Celana tertua di dunia adalah bagian dari pakaian pemakaman prajurit yang dikenal sebagai Turfan Man. Dia mengenakan legging wool tenunan dengan ponco berikat di pinggang, sepatu bot setinggi mata kaki, dan tutup kepala wol bertatahkan cangkang kerang dan perunggu.
Desain dasar celana ini sangat mirip dengan celana yang kebanyakan kita pakai saat ini. Namun, jika dilihat lebih dekat, akan terlihat tingkat teknik yang terlibat dalam pembuatannya.
Arkeolog Mayke Wagner dari Institut Arkeologi Jerman baru-baru ini menyelidiki celana berusia 3.000 tahun itu secara mendalam bersama rekan-rekannya. Untuk lebih memahami proses yang digunakan untuk membangun bagian dari sejarah mode ini, penenun modern membuat replika celana sesuai desain kuno tersebut.