REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah harus mengubah strategi dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Menurut Ma'ruf, pendekatan yang dilakukan pemerintah selama ini adalah defensif dan pasif.
Sekarang harus diubah dengan pendekatan defensif dan dinamis. Supaya tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat kekejaman KKB. "Dalam pertemuan terakhir, pemerintah akan mengubah strategi menghadapi KKB ini. Harus ada perubahan strategi supaya tidak ada lagi korban," kata Ma'ruf di Kota Bukittinggi, Selasa (12/4/2022).
Ma'ruf menyebut, masyarakat Papua berhak atas situasi yang tenang dari segala macam gangguan. Situasi yang aman akan mendukung pembangunan kesejahteraan di Papua.
Pemerintah, lanjut Ma'ruf, dalam hal ini Menkopolhukam, TNI, Polri, BIN, dan semua unsur yang terlibat turut mengubah strategi pendekatan dalam menangani KKB. Supaya persoalan yang terjadi di Papua dapat terselesaikan secepat mungkin.
"Harus ada perubahan langkah-langkah. Kalau tidak, akan mengganggu peningkatan kesejahteraan di Papua," ujar Wapres.
Informasi terbaru, KKB menembak dua orang warga yang diketahui adalah tukang ojek di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Satu orang bernama Soleno Lolo meninggal dunia akibat tertembak di bagian rusuk sebelah kanan. Satu lagi korban bernama Sauku Dg Paewa mengalami luka di bagian kepala.