REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang kembali menyinggung alasan dirinya mengusulkan penundaan Pemilu di acara puncak peringatan hari lahir ke-62 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Senin (18/4/2022) kemarin. Salah satu alasan yang dikemukakan Cak Imin saat itu adalah karena ingin menolong Kiai Ma'ruf.
Wapres yang juga hadir pada acara itu membalas candaaan Cak Imin tersebut dengan menyebut Ketua Majelis Pembina Nasional PMII itu masih bersemangat tentang penundaan Pemilu meskipun usulannya telah ditolak. "Pertambahan usia PMII di tahun ini hendaknya diiringi dengan penguatan serta pelestarian nilai dasar pergerakan organisasi. Apalagi tadi pidatonya ketua pembinanya masih semangat walaupun usulnya ditolak," kata wapres yang juga direspons tawa hadirin, dikutip dalam Youtube PMII Official, Selasa (19/4/2022).
Namun, wapres tidak melanjutkan pembicaraan terkait usulan penundaan pemilu tersebut dan kembali berbicara mengenai harapannya terhadap perjuangan PMII. "Saat ini adalah saat yang tepat untuk memanifestasikan revitalisasi perjuangan PMII, utamanya melalui terobosan-terobosan inovatif dan implementatif dalam transisi bangsa," kata wapres.
Apalagi, memasuki masa endemi setelah pandemi, seluruh komponen masyarakat lainnya juga agar menjalin kolaborasi untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan mendatang. "Saya kira ini penting adanya semangat kebersamaan, adanya saling pengertian di antara satu dengan yang lain. Jangan yang terbangun itu salah pengertian terus, sehingga terjadi konflik- konflik di mana-mana. Kalau itu biar dibuat konflik, tidak akan konflik," katanya.
Sebelum wapres, Cak Imin yang juga memberikan sambutan di acara tersebut sebagai Ketua Majelis Pembina Nasional PMII ini kembali menyinggung usulannya soal penundaan Pemilu beberapa waktu lalu. Cak Imin menyebut sebelum ke atas panggung ditegur oleh Wapres Ma'ruf karena antara Ketua Majelis Pembina dan Ketua Umum PMII berbeda sikap terkait penundaan Pemilu.
"Saya tadi sebelum naik panggung ditegur oleh Kiai Ma'ruf, tadi Ketua PMII menolak pemilu ditunda, ini yang mau pidato (Cak Imin), yang mengusulkan pemilu ditunda. Namanya usul masa nggak boleh? Memang negara demokrasi enggak boleh usul? Ya kalau PMII nolak, ya enggak apa kan negara demokrasi," kata Muhaimin.
Muhaimin melanjutkan, alasan ia mengusulkan penundaan Pemilu karena demi menolong Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat dua tahun pemerintahan jalan di tempat karena fokus penanganan Pandemi.
"Saya itu usul dalam rangka menolong Kyai Ma'ruf, dalam rangka menolong rakyat. Kenapa menolong Kyai Ma'ruf?supaya nanti kalau di akhirat ditanya, kurang ini kurang itu, karena dua tahun pandemi nggak bisa apa-apa. Dua tahun stuck loh nggak ngapa-ngapain?" kata Muhaimin.
"Kita pertemuan aja susah kan, anggaran di DPR habis untuk ngurusin pandemi, IKN belum tergarap sama sekali gara-gara 2 tahun kita, ya wajar kalau ada usulan itu,tapi kalau ditolak itu ya nggak apa-apa namanya juga usulan," tambahnya.
Ia juga menegaskan tidak ngotot untuk menunda Pemilu. "Saya nggak ngotot, saya hanya menyatakan itu usulan, apalagi Pak Presiden sudah jelas sikapnya seperti itu, namanya juga usaha," canda Muhaimin.