Selasa 19 Apr 2022 19:45 WIB

PM Inggris Minta Maaf ke Parlemen Atas Skandal Pesta di Downing Street

PM Inggris meminta maaf kepada parlemen karena skandal pesta di Downing Street

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (19/4/2022), meminta maaf kepada parlemen karena skandal pesta di kediamannya yang melanggar aturan penguncian Covid-19.
Foto: AP/Tolga Akmen/AFP Pool
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (19/4/2022), meminta maaf kepada parlemen karena skandal pesta di kediamannya yang melanggar aturan penguncian Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (19/4/2022), meminta maaf kepada parlemen karena skandal pesta di kediamannya yang melanggar aturan penguncian Covid-19. Johnson dijatuhkan denda oleh kepolisian karena menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan pada Juni 2020, ketika pemerintah memberlakukan lockdown atau penguncian ketat untuk menekan kasus Covid-19.

Partai-partai oposisi telah meminta Johnson untuk mengundurkan diri, dan menuduhnya menyesatkan parlemen. Tahun lalu, Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa, semua kegiatan di Downing Street yang kediaman dan tempat kerja resmi perdana menteri, mengikuti aturan yang berlaku selama pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Ketika dia berbicara kepada parlemen, dia mengatakan apa yang dia yakini sebagai kebenaran. Dia tidak percaya pada saat itu bahwa apa pun yang dia lakukan melanggar aturan, tetapi dia benar-benar menerima bahwa polisi telah melihat ini, mereka telah mengambil pandangan yang berbeda," ujar Menteri Irlandia Utara Brandon Lewis kepada Sky News

Setelah polisi menjatuhkan denda pekan lalu, Johnson tidak menyangka bahwa dia melanggar aturan. Tetapi dia menerima hukuman itu dengan lapang dada.

Sebuah jajak pendapat oleh J L Partners untuk surat kabar The Times meminta hampir 2.000 orang untuk memberikan pandangan mereka tentang perdana menteri dalam beberapa kata. Hasil jajak pendapat menunjukkan 72 persen responden berkomentar negatif terkait Johnson. Sementara 16 persen berkomentar positif tentang Johnson.  Kata yang paling umum digunakan adalah "pembohong".

"Sungguh luar biasa bagi Perdana Menteri untuk mengatakan bahwa dia tidak tahu. Dia harus memberi tahu kami bahwa dia telah berbohong, bahwa dia menyesatkan parlemen dan dia harus mengundurkan diri," kata anggota parlemen oposisi senior Partai Buruh Emily Thornberry kepada Sky News.  

Tekanan dari anggota parlemen dari Partai Konservatif agar Johnson mengundurkan diri telah mereda, karena fokus pada perang di Ukraina. Sementara anggota parlemen dari Partai Konservatif, Geoffrey Clifton-Brown,  mengatakan, dia akan memberikan penilaian sampai penyelidikan polisi selesai dan publik Inggris memiliki suara mereka dalam pemilihan lokal pada awal Mei.  

"Saat ini penilaian saya adalah, tentu bukan kepentingan negara untuk memikirkan penggantian perdana menteri," kata Clifton-Brown kepada Radio BBC.

Pada Januari, ITV melaporkan bahwa, Johnson telah menghadiri pesta kejutan di hari ulang tahunnya pada 2020. Acara tersebut dihadiri oleh 30 orang di Ruang Kabinet Downing Street.

Menurut ITV, Johnson menghadiri pesta ulang tahun di Downing Street pada 19 Juni 2020, di tengah kebijakan larangan  pertemuan sosial di dalam ruangan. Ketika itu, Johnson meniup lilin di atas sebuah kue ulang tahun. Sementara pasangannya Carrie memimpin staf menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun". Johnson berada di pesta tersebut kurang dari 10 menit.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement