REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Memasuki bulan Ramadhan, persedian kantong darah Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bekasi menipis. Meskipun menipis, pihak UTD PMI meminta masyarakat tak khawatir atas ketersediaan kantung darah selama Ramadhan.
"Persedian kami hanya 200 kantong saja" kata ketua UTD PMI Kota Bekasi, dr Wathi Carolina, Rabu (11/8) kepada wartawan di kantornya.
Wathi mengatakan, jumlah itu diperkirakan hanya bisa bertahan melayani kebutuhan darah selama dua minggu saja. Salah satu penyebab minimnya stok darah, lanjut dia, karena kegiatan donor darah pada bulan Ramadan menurun dibandingkan bulan lain.
Kendati demikian, pihak PMI Kota Bekasi mengaku sebelum Ramadhan telah melakukan upaya menambah stok darah. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi kekurangan stok darah saat Ramadhan.
PMI Kota Bekasi tidak hanya melayani daerah sekitar namun hingga rumah sakit di Jabodetabek dengan Biaya Pengganti Pengelolaan Darah (BPPD) RP 200 ribu per kantong. "Kami melakukan kerja sama dengan kalangan gereja, vihara, rumah sakit, dan sekolah untuk melakukan donor darah sebagai antisipasi kekurangan stok" kata dia.
Di Kota Bekasi terdapat dua PMI, yaitu milik Pemkot Bekasi dan Pemkab Bekasi di Jalan Pramuka Bekasi Selatan.