Kamis 21 Apr 2022 17:08 WIB

Macron Sebut Larangan Jilbab Le Pen Ciptakan Perang Saudara di Prancis

Macron dan Le Pen terlibat debat panas yang disiarkan langsung di televisi nasional.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Kandidat sentris dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, kiri, dan pesaing sayap kanan Marine Le Pen berpose di depan debat televisi di La Plaine-Saint-Denis, di luar Paris, Rabu, 20 April 2022. Macron Sebut Larangan Jilbab Le Pen Ciptakan Perang Saudara di Prancis
Foto:

Le Pen mengakui pinjaman dari 2014 masih belum dilunasi tetapi bersikeras akan membutuhkan waktu untuk membayarnya kembali. “Kami adalah partai yang miskin, tapi itu tidak membuat kami malu,” katanya. 

Le Pen menatap Macron tepat di mata untuk sebagian besar perdebatan, setelah diserang karena tidak melakukan itu terakhir kali. Dia sering tersenyum sedangkan Macron menatap moderator. 

Macron sering dikritik karena menggunakan bahasa yang terlalu rumit. Ia berusaha keras untuk berbicara dengan jelas dan singkat. 

Le Pen berulang kali mengeluh dia tidak membiarkannya menyelesaikan kalimatnya. "Berhenti memotongku," katanya pada satu titik. Diskusi mereka tentang daya beli berubah menjadi pertarungan angka, dan argumen mereka tentang pengangguran adalah titik pemisah utama dalam kampanye pemilihan ini.

Sementara Melenchon sendiri sebelumnya telah mendesak para pendukungnya untuk tidak memilih Le Pen, tanpa mendukung Macron, dia tidak menawarkan mereka panduan lebih lanjut. "Sungguh sia-sia," tweetnya tak lama setelah debat selesai. “Negara ini pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement